Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

AS Ancam Iran, Rouhani: Trump Jangan Main-main dengan Ekor Singa

Presiden Iran Hassan Rouhani mengingatkan Presiden Donald Trump agar tidak bermain-main dengan ekor singa terkait dengan AS akan jatuhkan sanksi.

22 Juli 2018 | 17.09 WIB

Semburan api pada platform produksi minyak di ladang minyak Soroush, di Teluk Persia, Iran, 25 Juli 2005.[Reuters]
Perbesar
Semburan api pada platform produksi minyak di ladang minyak Soroush, di Teluk Persia, Iran, 25 Juli 2005.[Reuters]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Hassan Rouhani mengingatkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar tidak bermain-main dengan ekor singa. Peringatan yang berasal dari ungkapan Persia itu dikutip Rohani terkait dengan tekanan AS atas penyelesaian nuklir Iran yang disepakati tahun 2015 dan ancaman penjatuhan sanksi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Tuan Trump jangan bermain-main dengan ekor singa. Ini hanya akan mengarah pada penyesalan," kata Rouhani saat menghadiri pertemuan para diplomat Iran sebagaimana dilaporkan kantor berita resmi negara itu, IRNA, 22 Juli 2018.

Baca: Rouhani ke AS: Siapa Anda Sehingga mengatur Segala Hal di Iran?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Phrase itu bermakna bahaya yang akan dihadapi seseorang akibat perbuatannya sendiri.

Radio Free Europe yang mengutip laporan IRNA menyebutkan, Rouhani mengingatkan Trump atas kebijakan permusuhannya terhadap Teheran.

Trump telah mengumumkan mundur dari kesepakatan nuklir yang dibuat pada tahun 2015 antara Iran dan enam negara lainnya. Trump yang mendapat kritikan keras terutama dari Presiden Prancis Emmanuel Macron atas keputusan AS mundur dari kesepakatan itu malah bermaksud menjatuhan sanksi ke Iran.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada pernyataannya tanggal 21 Mei lalu menyebutkan ada 12 tuntutan kepada Iran termasuk menghentikan aktivitas pengayaan uranium dan mengakhiri dukungan kepada kelompok milisi bersenjata di antaranya Hizbullah di Lebanon.

Presiden Iran Hassan Rouhani. [Daily Post]

Baca: Trump Dukung Unjuk Rasa Iran, Rouhani Bilang Ini

Rouhani menegaskan, tekanan AS telah memperkuat persatuan nasional di Iran.

"Kami semakin bersatu dibanding sebelumnya. Ancaman membuat kami bersatu. Kami akan sungguh-sungguh menghancurkan Amerika," kata Rouhani.

Rouhani menegaskan, AS tidak dalam poisis dapat  melemahkan dan menggulingkan ulama dan memecah belah Iran. 

"Anda tidak dalam posisi menghasut bangsa Iran melawan keamanan dan kepentingan Iran," ujar Rouhani.

Rouhani juga merespons pernyataan Pompeo yang menyatakan AS mendukung rakyat Iran dan perjuangan mereka untuk hidup bebas.

"Anda mendeklarasikan perang terhadap rakyat Iran dan kemudian anda mengklaim mendukung mereka," ujarnya.

Baca: Iran: Pembatalan Kesepakatan Nuklir Amerika Serikat Tak Diterima

Baru-baru ini Pompeo diwawancara Voice of America. Pompeo mengatakan tujuan AS adalah mengubah perilaku pemimpin Iran.

"Ini tentang mengubah perilaku kepemimpinan Iran agar mereka melakukan sesuai dengan keinginan rakyat Iran," ujar Pompeo.

Pompeo juga mengingatkan Teheran bahwa negara itu akan menghadapi sanksi terberat dalam sejarah jika tidak mengubah perilakunya sesuai dengan tuntutan AS.

Jika AS menghentikan ekspor minyak Iran, Rouhani awal bulan lalu telah menegaskan langkah yang akan diambil sebagai balasan: Iran akan blokade ekspor minyak dari Teluk Persia.

Rouhani mendapat dukungan dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dalam pernyataannya kemarin, 21 Juli, bahwa jika Iran dilarang mengekspor minyak, maka tak satupun negara pengekspor minyak di kawasan itu dapat melewati Teluk Persia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus