Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Banjir, Kementerian Luar Negeri Pakistan Minta Bantuan

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengutarakan banjir bandang telah menyapu area perkebunan yang menjadi sumber makanan warga.

29 Agustus 2022 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pasar saat banjir melanda Charsadda, Pakistan 30 Juli 2022. Mudasir Khan/via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Pakistan pada Minggu, 28 Agustus 2022, mengungkap negaranya membutuhkan bantuan keuangan untuk mengatasi banjir bandang di negara itu. Menteri Luar Negeri Paksitan Bilawal Bhutto-Zardari berharap IMF atau Dana Moneter Internasional mau mempertimbangkan hal ini terhadap dampaknya ke perekonomian Pakistan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pakistan diguyur hujan musiman yang tak biasa hingga menyebabkan banjir bandang di wilayah utara dan selatan negara itu. Musibah ini telah berampak pada lebih dari 30 juta warga Pakistan dan menewaskan lebih dari seribu orang.

 

“Saya belum pernah melihat kehancuran dalam skala seperti ini. Sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ini sungguh rumit,” kata Bhutto-Zardari.

 

Seorang pria memanggul tempat tidur saat melewati banjir di Dera Allah Yar, distrik Jafferabad, Pakistan, 25 Agustus 2022. Banjir bandang yang disebabkan oleh hujan muson yang sangat lebat telah menewaskan lebih 800 orang di Pakistan. REUTERS/Amer Hussain

Dia mengatakan banyak lahan perkebunan, yang menjadi sumber pangan masyarakat, tersapu banjir. Dengan begitu, sangat jelas musibah banjir bandang ini telah berdampak pada kondisi ekonomi Pakistan.

 

Pakistan adalah negara yang terletak di wilayah Asia Selatan, yang saat ini terlilit krisis ekonomi dan tingginya inflasi. Bukan hanya itu, Pakistan juga mengalami mata uang yang terdepresiasi dan defisit transaksi berjalan.

 

Rencananya pada pekan ini, Dewan di IMF akan memutuskan apakah akan menggelontorkan dana USD 1,2 miliar (Rp 17 triliun) atau tidak. Uang itu adalah bagian dari tahap ketujuh dan kedelapan dana talangan IMF untuk Pakistan sejak 2019

           

Menteri Luar Negeri Bhutto-Zardari mengatakan Dewan di IMF diharapkan mau menyetujui pengucuran dana tersebut mengingat sudah ada kesepakatan antara otoritas Pakistan dan IMF. Bhutto-Zardari juga berharap dalam beberapa bulan ke depan IMF mau mengakui dampak banjir bandang ini pada perekonomian Pakistan.

 

Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) Pakistan mengatakan dalam tempo 24 jam saja ada 119 orang yang meninggal akibat banjir ini. NDMA juga memperingatkan level air akan sangat tinggi di beberapa daerah atau di sepanjang Sungai Kabul dan Indus, khususnya di Nowshera di provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) dan Kalabagh dan Chashma di provinsi Punjab   

 

Sumber: Reuters

 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.            

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus