Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut Uni Emirat Arab (UEA) sebagai mitra investasi yang sangat baik bagi Indonesia. Dia mengungkap UEA telah berkomitmen investasi senilai US$2 miliar atau Rp32,4 triliun ke sejumlah perusahaan BUMN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan UEA berkomitmen investasi US$ 20 miliar di Indonesia hingga 2030. Dia mengatakan lembaganya akan mencari proyek-proyek lain agar BUMN bisa menyerap investasi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Totalnya kalau di BUMN sekitar US$ 2 miliar yang sudah berjalan, ini kita kejar sisanya supaya ditarik semua bertahap. Kan, US$ 20 miliar harus ada barangnya. Ini satu-satu kami kerjakan," kata Tiko saat menghadiri The 3rd UAE-Indonesia Roundtable Discussion di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis, 30 Januari 2025.
Tiko menuturkan bahwa komitmen yang sudah disepakati itu meliputi Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) yang berinvestasi di ruas Tol Trans Jawa Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang. Selain itu, Tiko menyebut investasi Masdar di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dan panel surya di Cirata.
Lebih lanjut, Tiko membeberkan bahwa ada juga investasi di sektor pariwisata yang berupa pengembangan pelabuhan, bandara, hingga hotel.
"Investasi port di Bengawan, Abu Dhabi Ports. Sebenarnya semua berjalan memang, tentunya dalam perjalanan negosiasi pasti ada negosiasi mengenai commercial model, bussiness model. Ya biasa itu, tapi saya rasa niatnya sama," ujarnya.
"Saya rasa kesepakatan yang sedang kami godok ini semuanya big size dan sangat promising terutama yang di renewable energy dengan Masdar dan Mubadala dan yang berlanjut banyak itu di hotel, ada airport juga."
Tak hanya itu, Tiko mengaku tidak mudah untuk mencapai kesepakatan dalam investasi tersebut. Dengan tata kelola dan birokrasi yang baik, dia menyakini target investasi tersebut dapat tercapai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen
"Memang enggak mudah untuk mencapai kesepakatan, tapi saya rasa kita optimis ini bisa didorong untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen di 5 tahun ke depan," tuturnya.
Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Faraj al-Mazrouei menyatakan siap membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Dia menilai peningkatan pertumbuhan ekonomi membutuhkan investasi dalam jumlah besar.
"Kami siap bermitra dan kami akan bekerja sama dengan Anda untuk mencapai target itu," ucapnya dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, al-Mazrouei juga menyoroti pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan 8 persen di bawah pemerintahan Prabowo memerlukan kerja keras yang besar. Oleh sebab itu, jelas al-Mazrouei, menegaskan UEA berkomitmen mendukung Indonesia.
Tak hanya itu, al-Mazrouei menuturkan pentingnya peningkatan kerja sama antara Indonesia dan UEA. Dia juga menginginkan agar berbagai persoalan yang menghambat investasi UEA di Indonesia segera diselesaikan.
"Kita perlu bernegosiasi lebih cepat dan kita perlu menciptakan kemitraan, yang merupakan mitra untuk masa depan, untuk melakukan proyek yang jauh lebih besar di Indonesia. Kami siap berinvestasi jika diberi kesempatan," katanya.