SATU partai baru mengorbit di Malaysia. Namanya: Hizbul
Muslimin. Partai yang diproklamasikan oleh Datuk Mohammad Asri
pekan ini, didukung oleh 12 tokoh Partai Islam se-Tanah Melayu
(PAS) lain yang dikucilkan tahun lalu.
Ada benarnya. Sekalipun Asri bekas ketua umum PAS, tampak tak
begitu gampang baginya untuk menanamkan pengaruh lagi di
kalangan rakyat. Saingan utamanya adalah Barisan Nasional
(UMNO), partai yang memerintah di Malaysia sekarang, dan juga
PAS.
Datuk Asri, 60 tahun, kendati pernah menjadi tokoh disegani di
Malaysia, sejak tiga tahun silam sudah jatuh pamor. Kedudukannya
digeser oleh tokoh muda Islam: Uztad Hadi Awang. Hadi, 35 tahun,
yang pernah studi delapan musim di Arab Saudi dan Mesir, juga
orator yang berapi-api. Tokoh muda PAS ini sampai-sampai
dianggap "manusia berbahaya" oleh UMNO.
Tapi Asri tetap saja optimistis HM bisa menyaingi - minimal PAS.
Alasannya: PAS telah ke luar garis. Ia menilai pendekatan dan
strategi PAS, yang sekarang dikuasai kaum muda, tak cocok dengan
semangat Malaysia. "Menyimpang akibat semangat baru yang bertiup
dari Iran. Hingga strategi mereka jadi tidak terkontrol,"
katanya.
Apa yang diinginkan Datuk Asri dengan mendirikan HM? Pria
berwajah lonjong dan berjenggot itu mengaku kepada koresponden
TEMPO Zakli Achmad: "Pada usia 60 tahun ini, sebagai orang Asia
sebetulnya saya sudah perlu pensiun. Selama ini saya selalu
bersedia mewariskan kepemimpinan kepada generasi muda. Tapi
mereka tak dapat menunjukkan kearah mana yang akan mereka tuju,"
kilah Asri. Semua partai Islam, menurut Asri, bertujuan dan
bersasaran sama: terbentuknya suatu sistem masyarakat dan
pemerintah ang brlandaskan Quran dan Hadis. Perbedaan terletak
penekanan keinginan. Sasaran partai HM, kata Asri, bukan negara
Islam seperti dalam Anggaran Dasar PAS. Yang mereka ininkan
adalah penerapan hukum dan akhlak Islam. "Tak ada gunanya
(Malaysia) disebut berpemerintahan Islam kalau hukum dan akhlak
Islam tidak dilaksanakan," ujar Asri.
Asri mengharapkan HM akan mendapat pengikut di Kelantan,
Trengganu dan Kedah - daerah basisnya waktu di PAS. Dari tiga
negara bagian itu saja dia perkirakan sudah bisa menyaingi PAS
yang punya lima kursi di parlemen. Sebab empat dari lima kursi
itu diperoleh dari tiga kawasan itu. Alasannya, PAS yang
sekarang di bawah pimpinan orang muda dan radika! tak akan mampu
mencapai cita-cita partai.
"Kita lihat saja perkembangannya kalau partai itu sudah
terbentuk," komentar Ketua Umum PAS Haji Yusof Rawa. Ia
mengambil contoh pada partai yang dibentuk Datuk Onn Jaafar,
ayah bekas Perdana Menteri Hussein Onn, beberapa tahun silam.
Waktu baru-baru muncul, cerita Yusof, mereka dapat pengikut
banyak. "Tapi sekarang tak ada bekasnya lagi," ujarnya. Yusof,
yang tinggal di Pulau Pinang menuduh Asri tetap berambisi iadi
pemimpin partai dengan mendirikan HM.
H. Mohammad Amin wakil komisioner PAS Kelantan, berpendapat
bahwa perjuangan HM itu akan sama saja denan Partai UMNO kalau
masih menggariskan tujuan menerapkan hukum Islam. "Tak mungkin
partai baru itu mengalahkan PAS," kata Mohammad Amin sambil
menunjuk hasil pemilu di Kedah, 16 Maret. Dalam pemilihan wakil
Kedah untuk parlemen--menggantikan Haji Hasyim Endut yang
dihukum karena korupsi Februari lalu - terbukti PAS masih dapat
suara sampai 10.000 orang. Padahal Asri sudah meramalkan PS
sudah pasti akan kehilangan banyak pendukung di sana.
Mengenai pemilu di Kedah, dimenangkan oleh UMNO, dikomentari
oleh Wakil PM Datuk Musa Hitam: "Kemenangan Barisan Nasional
membuktikan semakin meningkat dukungan dan kepercayaan rakyat
terhadap kebijaksanaan dan Administrasi (Perdana Menteri
Malaysia) Mahathir." Ia kelihatan juga tak optimistis HM akan
dapat pengikut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini