Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Singapura menawarkan bantuan dan pasokan kebutuhan dasar kepada korban yang terkena dampak runtuhnya sebuah bendungan air di Provinsi Attapeu, Laos, pada Senin malam, 23 Juli 2018. Musibah ini terburuk dalam sejarah hancurnya bendungan air pada 60 tahun terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan telah menghubungi Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith untuk menawarkan bantuan dan dukungan bagi Laos untuk menghadapi masa-masa sulit ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pemerintah Singapura sedih mengetahui banyaknya korban jiwa dan rumah yang hancur dalam musibah ini. Simpati kami untuk mereka yang terkena dampak musibah ini," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Singapura, Selasa, 24 Juli 2018.
Kegembiraan Perdana Menteri Singapura dan Sekjen Partai Aksi Rakyat (PSP) Lee Hsien Loong saat merayakan kemenangan partainya di Stadion Singapura, 12 September 2015. Hasil resmi menunjukkan Partai Aksi Rakyat, PAP, memenangi mayoritas besar 79 kursi dalam parlemen yang beranggotakan 89 orang. AP/Ng Han Guan
Kedutaan besar Singapura di ibu kota Vientiane, Laos, sejauh ini belum menerima laporan adanya warga negara Singapura yang menjadi korban jiwa. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebook, mengungkapkan duka cita mendalam atas musibah ini.
"Kami masih belum mengetahui sejauh mana kerusakan, tapi ratusan orang hilang, ribuan orang kehilangan tempat tinggal, dan tak terhitung kerusakan yang lainnya. Kami telah melakukan kontak untuk menawarkan bantuan dan menyampaikan bahwa kami siap membantu sebisa kami," kata Lee.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI juga mengucapkan belasungkawa atas musibah ini.
"Indonesia menyampaikan duka cita mendalam dan simpati kepada seluruh masyarakat Laos yang telah kehilangan keluarga dan teman-teman karena runtuhnya bendungan air di wilayah tenggara Laos pada 23 Juli," demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri RI melalui akun Twitter, Rabu, 25 Juli 2018.
Ratusan orang hilang di Provinsi Attapeu, wilayah tenggara Laos, saat sebuah bendungan air yang baru separuh jadi, hancur disapu derasnya hujan. Hancurnya bendungan air itu membuat lima miliar kubik air dengan cepat membuat wilayah Attapeu seperti kolam renang.