Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Rahasia Amerika Serikat menemukan zat mencurigakan di Gedung Putih pada Minggu malam. Penemuan bubuk putih itu mendorong evakuasi singkat, menurut laporan di Washington Post. Otoritas penegak hukum menambahkan bahwa tim saat ini sedang menyelidiki hal yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut seorang pejabat yang mengetahui penyelidikan dan audio transmisi dari unit pemadam kebakaran yang menanggapi insiden tersebut, obat berupa bubuk putih itu dinyatakan positif kokain dalam tes pendahuluan. Anthony Guglielmi, juru bicara Secret Service, menyatakan bahwa pihak berwenang memahami bagaimana bubuk putih itu masuk ke Gedung Putih.
Pengujian lebih lanjut juga sedang dilakukan untuk menentukan apa sebenarnya bubuk tersebut. Guglielmi mengutip departemen pemadam kebakaran. Ia menambahkan bahwa zat itu tidak menimbulkan ancaman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Guglielmi juga menginformasikan bahwa Presiden Joe Biden tidak hadir di Gedung Putih pada saat itu. Namun insiden tersebut memicu peringatan keamanan dan evakuasi singkat dari Executive Mansion. Dia menekankan bahwa penyelidikan tentang penyebab dan cara bagaimana zat itu memasuki Gedung Putih sedang berlangsung.
Namun juru bicara menolak untuk mengomentari di mana barang itu ditemukan atau bagaimana barang itu dikemas. Dia menyatakan bahwa bubuk putih itu ditemukan oleh petugas Divisi Seragam Dinas Rahasia saat melakukan patroli normal melalui kompleks.
Seorang petugas pemadam kebakaran dari regu bahan berbahaya departemen merekam audio transmisi dari unit pemadam kebakaran Washington DC. Bubuk itu kemungkinan ditemukan pada pukul 8:49 malam, menurut The Washington Post. "Ada batang kuning bertuliskan kokain hidroklorida," tulis Washington Post yang dilansir dari NDTV.
Meskipun jumlah spesifik bahan kimia tersebut belum diungkapkan, seorang pejabat yang terlibat dalam penyelidikan menjelaskan bahwa jumlahnya sedikit.
NDTV
Pilihan Editor: Indonesia Kecam Operasi Israel di Jenin, Desak PBB Tak Pinggirkan Isu Palestina