Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 16 ekor singa di Afrika Selatan mati dibunuh oleh beberapa pemburu liar. Dari total 16, sebanyak 8 singa secara brutal diambil bagian wajah dan cakar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari mirror.co.uk, para pemburu liar umumnya mengincar bagian gigi dan cakar singa yang biasanya dipakai untuk ilmu hitam atau guna-guna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemburu liar membunuh singa untuk mengambil wajah dan cakarnya. Sumber: JAMIE PYATT/mirror.co.uk
Gert Blom, 51 tahun, pemilik tempat perlindungan hewan Predators Rock Bush Lodge di Rustenburg, Afrika Selatan, menceritakan dia terbangun saat fajar karena mendengar singa peliharaannya mengaum tak biasanya. Saat dia mengecek, dia menemukan dua singa jantan dan enam singa betina hilang. Blom lalu mengikuti jejak seperti hewan-hewan liar itu diseret ke balik sebuah dinding dan melihat singa-singa itu semuan mati dalam kondisi terpotong.
“Mereka (pemburu liar) telah memotong 32 cakar singa. Delapan ekor singa dalam kondisi moncongnya dipotong karena para pemburu itu mengicar gigi-giginya. Singa-singa itu diduga dibunuh dengan cara diberi makan ayam yang sudah dilumuri racun. Kekejaman ini sungguh di luar dugaan. Predator indah ini tergeletak dengan kondisi wajah rusak dan kehilangan cakar-cakarnya,” kata Blom.
Juru bicara Kepolisian Afrika Selatan Sabata Mokgwabone mengkonfirmasi pembunuhan pada singa-singa itu dan pihaknya sedang menginvestigasi hal ini. Sampai berita ini ditulis, belum ada pelaku yang ditahan.
Secara tradisional, dukun akan menggunakan bagian tubuh singa untuk membuat ramuan atau yang disebut muti oleh masyarakat lokal yang sangat yakin bisa memberikan mereka kekuatan untuk menangkal roh jahat dan jimat pembawa hoki atau keberuntungan.