Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Cegah Virus Corona, Pejabat Afganistan Diminta Tak Jabat Tangan

Presiden Afganistan Ahsraf Ghani meminta pejabat pemerintahan untuk berhenti berpelukan dan jabat tangan untuk mencegah penularan virus Corona.

7 Maret 2020 | 21.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Trump bertemu dengan Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, selama kunjungan pertamanya ke Afganistan, 28 November 2019.[Erin Schaff / The New York Times]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Afganistan Ahsraf Ghani meminta pejabat pemerintahan untuk berhenti berpelukan dan jabat tangan untuk mencegah penularan virus Corona atau COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini disampaikan Ashraf Ghanis di rapat kabinet pada Kamis, mengatakan bahwa virus mengancam keamanan dan pertahanan Afganistan yang rentan selama konflik dengan Taliban, dikutip dari Arab News, 7 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara Menteri Kesehatan Masyarakat Afganistan Ferozuddin Feroz meminta masyarakat untuk tidak mengambil bagian dalam perayaan publik festival Nowruz (tahun baru Persia) akhir bulan ini.

Ashraf Ghani mengatakan kampanye melawan virus ini membutuhkan perubahan besar dalam budaya dan sistem pemerintahan Afganistan. "Persyaratan utama dan jelas pertama adalah untuk mengubah budaya ini dalam pemerintahan dan tolong jangan berjabat tangan dan merangkul...dan ini harus ditanggapi dengan sangat serius," kata Ghani.

Keluarga Iran mengenakan masker pelindung untuk mencegah tertular virus corona, saat mereka berdiri di Grand Bazaar di Teheran, Iran 20 Februari 2020. [WANA (Kantor Berita Asia Barat) / Nazanin Tabatabaee via REUTERS]

Presiden Ghani menambahkan bahwa deportasi dalam beberapa pekan terakhir dari sejumlah migran Afganistan dari Iran, tempat mereka tinggal selama beberapa dekade, adalah kekhawatiran bagi pemerintahnya. Kabul baru-baru ini menutup perbatasannya dengan Iran karena kekhawatiran bahwa sejumlah orang yang kembali dapat terinfeksi dengan virus Corona, dan juga telah menghentikan perjalanan udara dan darat antara Afganistan dan Iran.

Beberapa hari yang lalu, Uzbekistan menutup perbatasannya dengan Afganistan untuk mencegah kemungkinan penyebaran virus. Penutupan penyeberangan perbatasan dengan Iran dan Uzbekistan telah membatasi perdagangan dan impor makanan, gas dan bahan bakar Afganistan.

Ghani mengatakan pihak berwenang perlu fokus pada penyelesaian masalah potensial seperti ketahanan pangan di negara itu setelah adanya pembatasan impor dan ekspor.

Menurut data real-time John Hopkins CSSE yang diperbarui pada 7 Maret 2020 pukul 4.00 pm, hanya ada satu kasus infeksi virus Corona di Afganistan. Sementara total 102.188 kasus infeksi virus Corona di seluruh dunia dengan total 3.491 kematian dan 57.422 pulih.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus