Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Arif Havas Oegroseno mengungkap cerita di balik penunjukan dirinya sebagai wakil menteri luar negeri (wamenlu) oleh Presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan bahwa tawaran kursi wamenlu dia peroleh pada Sabtu, 19 Oktober 2024 atau sehari sebelum pelantikan Prabowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari Sabtu pagi, jam 10.00," kata Havas saat ditemui wartawan di Gedung Pancasila, Kompleks Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta Pusat pada Senin malam, 21 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar soal posisi menteri dalam kabinet Prabowo itu Havas peroleh saat dia sedang bertugas di Berlin selaku Duta Besar Indonesia untuk Jerman. Dia segera kembali ke Tanah Air usai menerima tawaran tersebut.
"Iya langsung dari Berlin (ke Jakarta). Dari Berlin itu hari Minggu pagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Havas berkelakar bahwa dirinya sempat kaget saat mendengar tawaran kursi wamenlu dari Prabowo.
"Kaget kok. Ya lagi nyetir di highway, kaget," ucap Havas sambil tertawa.
Adapun Havas ditugaskan Prabowo untuk mendampingi Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono bersama dua wamenlu lain, yakni Arrmanatha Christiawan Nasir dan Anis Matta.
Saat ditanya soal pembagian tugas, Havas mengaku belum ada pembahasan yang rinci. "Detailnya belum. Nantilah," tuturnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto menunjuk Arif Havas Oegroseno untuk menjabat sebagai wamenlu dalam Kabinet Merah Putih. "Arif Havas Oegroseno, wakil menteri luar negeri. Saat ini masih di perjalanan," kata Prabowo saat membacakan daftar menteri dan wakil menteri di Istana Merdeka, Minggu, 20 Oktober 2024.
Havas lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 12 Maret 1963. Dia merupakan diplomat karier di Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Sebelum ditugaskan menjadi wamenlu, Havas menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Jerman.
Havas memiliki latar belakang di dunia hukum. Dia kuliah S1 di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro pada 1986 dan melanjutkan studi S2 hingga memperoleh gelar Master of Law dari Harvard Law School pada 1991-1992.
Pilihan Editor: Sosok Arif Havas Oegroseno yang Ditunjuk Prabowo Jadi Wamenlu