Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Cina menyebut Beijing tetap berupaya untuk memainkan peran konstruktif pasca-debat panas antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Wakil Presiden AS JD Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami mengetahui (perdebatan itu). Kementerian Luar Negeri Cina akan terus memainkan peran konstruktif untuk melakukan penyelesaian lewat jalur politik agar terwujud perdamaian dalam krisis Ukraina," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Senin, 3 Maret 2025, waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya, Zelensky datang atas undang ke Gedung Putih pada Jumat, 28 Februari 2025, untuk menandatangani kesepakatan yang berbunyi Ukraina bersedia mengirimkan mineral logam tanah jarang ke AS. Kesepakatan itu dimasukkan agar AS tetap berpihak kepada Ukraina.
"Cina tidak memulai krisis di Ukraina, dan juga tidak menjadi pihak di dalamnya. Kami mendukung semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian krisis secara damai," ujar Lin Jian.
Kementerian Luar Negeri Cina berharap bahwa pihak-pihak terkait dapat menemukan solusi yang berkelanjutan dan langgeng yang mempertimbangkan kepentingan masing-masing.
Pertemuan Trump, Vance dan Zelensky awalnya berjalan lancar dan sopan, tapi menuju akhir Zelensky dan Trump yang didukung Vance saling melontarkan kalimat-kalimat sengit. Debat dimulai dengan pernyataan Vance yang menuduh Zelensky tidak berterima kasih atas dukungan AS ke Ukraina selama ini. Pernyataan ini terlontar menjawab Zelensky yang mempertanyakan keinginan Vance untuk bernegosiasi dengan Rusia.
"Saya pikir Anda (Zelensky) tidak sopan datang ke Ruang Oval dan mengajukan gugatan di depan media Amerika," kata Vance, seperti dikutip dari Antara.
Zelensky kemudian melipat tangannya dan bertanya kepada Vance apakah ia pernah ke Ukraina dan mengetahui kondisinya secara langsung. Vance pun marah dan menjawab bahwa Zelensky tengah memimpin tur propaganda, kemudian Trump terpancing dan membela Vance.
"Anda bertaruh dengan nyawa jutaan orang. Anda mempertaruhkan Perang Dunia III, dan apa yang Anda lakukan sangat tidak menghormati negara ini," kata Trump dalam perdebatan. Trump bahkan menepis lengan atas Zelensky saat keduanya saling potong pembicaraan.
Selanjutnya Trump menulis di akun Truth Social bahwa Zelensky dapat "kembali ketika dia siap untuk perdamaian". Sekitar satu jam kemudian, Zelensky tiba-tiba meninggalkan Gedung Putih dan upacara penandatanganan kesepakatan mineral dibatalkan.
Belakangan, Zelensky menyatakan bahwa Eropa bersatu mewujudkan perdamaian sejati dan jaminan keamanan bagi negaranya. Zelensky menyampaikan hal itu seusai menghadiri KTT para pemimpin Eropa di London pada Senin, 3 Maret 2025. Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga mengumumkan rencana membentuk koalisi sejumlah negara "yang bersedia" mencapai perdamaian di Ukraina.