Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika parade militer Hari Nasional Cina 1 Oktober kemarin, ada yang mencolok perhatian publik, yakni rudal ICBM Dongfeng-41 atau DF-41.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rudal antarbenua ini mampu membawa hulu ledak nuklir dahsyat dan diyakini bisa mencapai daratan AS dalam waktu 30 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan Mirror.co.uk, 3 Oktober 2019, DF-41 dilaporkan bergerak dengan kecepatan 12.231 km per jam dan memiliki jangkauan hingga 15.000 kilometer, lebih jauh dari rudal nuklir lainnya yang ada di dunia.
DF-41 juga diyakini mampu membawa hingga 10 hulu ledak nuklir terpisah, yang dapat mengenai sasaran yang berbeda.
Aktivis kampanye pelucutan senjata nuklir John Hallam menggambarkan rudal itu sebagai 'senjata kiamat pamungkas', menurut news.com.au.
Cina merayakan tujuh puluh tahun pemerintahan Partai Komunis dengan menampilkan kekuatan militer besar.
Xi Jinping menjanjikan pembangunan damai tetapi mengatakan angkatan bersenjata akan membela kedaulatan Cina.
Xu Guangyu, kepada Global Times, mengatakan bahwa rudal DF-41 dapat menjangkau semua kota di seluruh dunia dari tempat peluncurannya di daratan Cina. Xu juga mengatakan bahwa begitu Dongfeng-41 beroperasi, Cina dapat melindungi keamannya sendiri. doisongphapluat.com
Proyek Pertahanan Rudal di Center for Strategic and International Studies, seperti dikutip dari CNN, mengatakan DF-41 akan memiliki jangkauan hingga 15.000 kilometer, lebih dari rudal manapun yang ada di bumi, dan akan mampu membawa 10 hulu ledak nuklir yang ditargetkan secara independen. Dari peluncuran di Cina, secara teoritis dapat menghantam benua Amerika Serikat dalam 30 menit, kata Proyek Pertahanan Rudal CSIS.
Menurut South China Morning Post, parade ini adalah pertama kalinya publik melihat berbagai rudal seri DF, termasuk DF-17, DF-100 dan DF-41. Rudal DF-17 memiliki kapasitas untuk menyerang daratan AS.
Sebagian besar peralatan militer yang ditampilkan dalam parade berfokus pada rudal balistik, yang dianggap sebagai arsenal andalan Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLARF) selama bertahun-tahun yang akan datang dan dianggap sebagai rudal paling kuat di planet.
CNN melaporkan, rudal ICBM DF-41 dikembangkan sejak 1997, dan sebelumnya telah dirumorkan muncul pada parade militer Cina tahun 2015 dan 2017.