Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Shanghai -- Polisi Shanghai, Cina, menahan Yang Kaili, yang merupakan seorang live-streamer online populer berusia 21 tahun, karena dianggap bersikap tidak sopan ketika menyanyikan lagu kebangsaan saat online pada 7 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Yang memiliki 44 juta pengikut dan sempat bersenandung lagu Athletes March sebelum menyanyikan lagu kebangsaan March of the Volunteer saat sedang online di platform streaming lokal Huya.
Yang terlihat menggoyang-goyangkan tangannya ala seorang konduktor lagu, seperti dilansir CNN. Dan ini dianggap tindakan yang kurang sopan oleh sebagian pengguna platform itu dan polisi.
Baca:
“Yang merupakan orang terbaru yang terkena kontrol ketat perilaku publik oleh otoritas Cina,” begitu dilansir media SCMP pada Ahad, 14 Oktober 2018. “Dia ditahan selama lima hari.”
Berdasarkan undang-undang mengenai perilaku publik yang disahkan pada 2017, seseorang yang dengan sengaja mengubah lirik lagu kebangsaan, atau menyanyikannya dengan cara yang tidak sopan di depan publik bisa ditahan hingga 15 hari atau dipenjara hingga tiga tahun.
“Saya meminta maaf dengan tulus karena menyanyikan lagu kebangsaan dengan cara yang tidak serius saat sedang siaran online. Tindakan saya menyakiti perasaan Anda. Saya minta maaf kepada Ibu Pertiwi, kepada fans, pengguna internet, dan platfrom,” kata Yang dalam cuitan di akun Weibo.
Baca:
Platform Huya, yang sahamnya tercatat di Bursa Efek New York pada Mei 2018, segera memblokir akun Yang pasca insiden ini dan menurunkan semua videonya. Video Yang di platform musik TikTok, yang menjadi awal mula ketenarannya, juga dihapus.
“Lagu kebangsaan adalah suci dan serius. Huya menghormati lagu kebangsaan dan secara tegas menjaga kewibawaannya,” begitu pernyataaan dari manajemen Huya.
Baca:
UU ini bakal diterapkan juga di daerah administrasi khusus Makau dan Hong Kong karena adanya sejumlah insiden. Insiden ini terkait teriakan cemoohan sebagian penonton saat lagu kebangsaan Cina dikumandangkan dalam pertandingan internasional.