Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dari Reagan Untuk Rudal

Setelah usul proyek rudal mx ditolak di dpr, presiden reagan menunggu sikap senat. nato akan menempatkan pershing buatan Amerika di eropa. (ln)

18 Desember 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GERAKAN pembekuan persenjataan nuklir di AS merenggut sedikit kemenangan gemilang. Pekan silam Dewan Perwakilan Rakyat negeri itu hanya merestui "penundaan" proyek rudal MX. Suatu penolakan secara halus sebenarnya. Yang disetujui adalah dana US$ 2,5 milyar saja untuk penelitian dan pengembangan tahap lanjut bagi peluru kendali itu. Menurut anggota DPR Jack Edwards, dengan penundaan tersebut, Pentagon berkesempatan meninjau kembali penempatan rudal MX dalam formasi gugus rapat bawah tanah yang direncanakan sebanyak 100 di kawasan seluas 52 km2 di tenggara Wyoming. Sasaran utamanya ialah Uni Soviet, tentu saja Sebelum dikirim ke (gedung Congres) Capitol Hill rencana ini sebenarnya telah mendapat kecaman luas. Dan ketika lembaga perwakilan itu resmi menolak jelas tidaklah terlalu mengejutkan. Namun Presiden Reagan, yang baru pulang dari perjalanan 5 hari ke beberapa negara Amerika Latin, dikabarkan marah-marah. Dia masih bertekad proyek MX-nya berhasil di Senat, demi menandingi persenjataan Soviet. Masih dalam suasana tidak sedap apalagi karena komentar Reagan tentang kunjungannya ke Amerika Latin telah "dikutip salah" oleh para wartawan, pekan silam Gedung Putih diusik pula oleh protes baru. Seorang tidak dikenal yang membawa perlengkapan alat peledak telah menguasai Tugu George Washington selama beberapa jam seraya mengancam akan meledakkannya. Suasana tegang menguasai pusat ibukota AS itu sementara Presiden Reagan diminta untuk menghindar segera karena dikhawatirkan sewaktu-waktu terjadi ledakan hebat. Tokoh tak dikenal itu akhirnya tewas tertembak ketika ia berusaha meninggalkan kawasan tugu dengan sebuah truk. Tapi gema protes belum berhenti. Tinggi di atas bendungan Colorado, seorang akrobat sengaja merentang kawat dan berjalan di atasnya, tanpa menghiraukan gemuruh air di bawah. Kepada Reagan ia menuntut agar program bantuan luar negeri AS segera dihentikan karena merupakan penghamburan uang rakyat. Kedua protes yang bersifat individual itu bisa dimaklumi terutama karena AS kini dilanda resesi dan jumlah penganggur tercatat 12 juta orang (lebih dari 10%). Upaya DPR menciptakan lapangan kerja bagi 320.000 lewat prgram perbaikan jalan dan jembatan amat tidak memadai. Ditolaknya usul proyek MX tersebut tentu berkaitan erat dengan situasi ekonomi AS yang sudahagak lama tidak menggembirakan Di DPR, para wakil rakyat giat mempertimbangkan kembali prioritas nasional. Banyak yang condong pada usaha penyelamatan ekonomi, ketimbang peningkatan dana militer. Lagi pula konsep gugus rapat MX di Wyoming ternyata secara teknis masih amat diragukan keampuhan dan keberhasilannya. Bahkan Jenderal John W. Vessey Jr, kini memimpin Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata, meragukannya. Di hadapan Senat, Vessey mengatakan konsep gugus rapat MX itu "sangat sulit untuk dimengerti dan dijelaskan." Gabungan Kepala Staf, menurut dia, telah menentangnya a.l. dengan alasan bahwa pemerintah cenderung menyediakan dana jauh lebih besar untuk persenjataan nuklir ketimbang persenjataan konvensional. Konsep gugus rapat bisa menelan US$ 26,4 milyar dari US$ 180 milyar dana yang disediakan untuk modernisasi persenjataan nuklir. Reagan kecewa mendengar penolakan gabungan Kepala Staf itu. "Ada kesan sedikit kacau di antara mereka," katanya. Sementara Reagan kecewa di Washington, Menlu George Shultz pekan silam menghadiri sidang para Menlu negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Di Brussel, Shultz berkomentar "Uni Soviet telah membangun kekuatan militernya secara besar-besaran" hingga harus ditandingi oleh negara Barat. "Diperlukan kekuatan untuk menghadapi kekuatan." Tapi ia tak lupa menegaskan Barat sebaiknya berunding juga dengan Moskow. Hasil konperensi para Menlu NATO tidak bergeser jauh dari pernyataan Shult itu. Sekjen NATO Joseph Luns, misalnya mengatakan NATO memerlukan pertahanan kuat yang dikombinasikan kesediaan berdialog dengan Moskow demi tercapainya detente sejati. Menurut Luns, diprioritaskan perundingan untuk perlucutan senjata, namun bila ini gagal akan ditempatkan rudal baru (Pershing) buatan AS di daratan Eropa. Segera demonstrasi anti-Pershing terjadi lagi di beberapa kota Eropa sesudah honperensi NATO itu. Menyangkut persenjataan nuklir Moskow sudah lebih dulu menggertak lewat Menhan Dimitri Ustinov. "Uni Sovlet tidak akan terintimidasi" oleh pelum kendali Amerika, katanya. Sebaliknya, katanya lagi, kini Soviet akan memperbanyak peluru kendali tandingan yang sama ampuh dan tidak kalah denan rudal MX punya AS. Kantor berita Tass sementara itu memuji DPR AS yanK menolak proyek MX. "Penolakan itu menunjukkan ketidakpuasan yang meluas terhadap kebijaksanaan militer Washington yang berbahaya," demikian Tass.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus