GERAKAN pembekuan persenjataan nuklir di AS merenggut sedikit
kemenangan gemilang. Pekan silam Dewan Perwakilan Rakyat negeri
itu hanya merestui "penundaan" proyek rudal MX. Suatu penolakan
secara halus sebenarnya. Yang disetujui adalah dana US$ 2,5
milyar saja untuk penelitian dan pengembangan tahap lanjut bagi
peluru kendali itu.
Menurut anggota DPR Jack Edwards, dengan penundaan tersebut,
Pentagon berkesempatan meninjau kembali penempatan rudal MX
dalam formasi gugus rapat bawah tanah yang direncanakan sebanyak
100 di kawasan seluas 52 km2 di tenggara Wyoming. Sasaran
utamanya ialah Uni Soviet, tentu saja Sebelum dikirim ke (gedung
Congres) Capitol Hill rencana ini sebenarnya telah mendapat
kecaman luas. Dan ketika lembaga perwakilan itu resmi menolak
jelas tidaklah terlalu mengejutkan. Namun Presiden Reagan, yang
baru pulang dari perjalanan 5 hari ke beberapa negara Amerika
Latin, dikabarkan marah-marah. Dia masih bertekad proyek MX-nya
berhasil di Senat, demi menandingi persenjataan Soviet.
Masih dalam suasana tidak sedap apalagi karena komentar Reagan
tentang kunjungannya ke Amerika Latin telah "dikutip salah" oleh
para wartawan, pekan silam Gedung Putih diusik pula oleh protes
baru. Seorang tidak dikenal yang membawa perlengkapan alat
peledak telah menguasai Tugu George Washington selama beberapa
jam seraya mengancam akan meledakkannya. Suasana tegang
menguasai pusat ibukota AS itu sementara Presiden Reagan diminta
untuk menghindar segera karena dikhawatirkan sewaktu-waktu
terjadi ledakan hebat. Tokoh tak dikenal itu akhirnya tewas
tertembak ketika ia berusaha meninggalkan kawasan tugu dengan
sebuah truk.
Tapi gema protes belum berhenti. Tinggi di atas bendungan
Colorado, seorang akrobat sengaja merentang kawat dan berjalan
di atasnya, tanpa menghiraukan gemuruh air di bawah. Kepada
Reagan ia menuntut agar program bantuan luar negeri AS segera
dihentikan karena merupakan penghamburan uang rakyat.
Kedua protes yang bersifat individual itu bisa dimaklumi
terutama karena AS kini dilanda resesi dan jumlah penganggur
tercatat 12 juta orang (lebih dari 10%). Upaya DPR menciptakan
lapangan kerja bagi 320.000 lewat prgram perbaikan jalan dan
jembatan amat tidak memadai. Ditolaknya usul proyek MX tersebut
tentu berkaitan erat dengan situasi ekonomi AS yang sudahagak
lama tidak menggembirakan Di DPR, para wakil rakyat giat
mempertimbangkan kembali prioritas nasional. Banyak yang condong
pada usaha penyelamatan ekonomi, ketimbang peningkatan dana
militer.
Lagi pula konsep gugus rapat MX di Wyoming ternyata secara
teknis masih amat diragukan keampuhan dan keberhasilannya.
Bahkan Jenderal John W. Vessey Jr, kini memimpin Gabungan Kepala
Staf Angkatan Bersenjata, meragukannya. Di hadapan Senat, Vessey
mengatakan konsep gugus rapat MX itu "sangat sulit untuk
dimengerti dan dijelaskan." Gabungan Kepala Staf, menurut dia,
telah menentangnya a.l. dengan alasan bahwa pemerintah cenderung
menyediakan dana jauh lebih besar untuk persenjataan nuklir
ketimbang persenjataan konvensional.
Konsep gugus rapat bisa menelan US$ 26,4 milyar dari US$ 180
milyar dana yang disediakan untuk modernisasi persenjataan
nuklir. Reagan kecewa mendengar penolakan gabungan Kepala Staf
itu. "Ada kesan sedikit kacau di antara mereka," katanya.
Sementara Reagan kecewa di Washington, Menlu George Shultz pekan
silam menghadiri sidang para Menlu negara Pakta Pertahanan
Atlantik Utara (NATO). Di Brussel, Shultz berkomentar "Uni
Soviet telah membangun kekuatan militernya secara besar-besaran"
hingga harus ditandingi oleh negara Barat. "Diperlukan kekuatan
untuk menghadapi kekuatan." Tapi ia tak lupa menegaskan Barat
sebaiknya berunding juga dengan Moskow.
Hasil konperensi para Menlu NATO tidak bergeser jauh dari
pernyataan Shult itu. Sekjen NATO Joseph Luns, misalnya
mengatakan NATO memerlukan pertahanan kuat yang dikombinasikan
kesediaan berdialog dengan Moskow demi tercapainya detente
sejati. Menurut Luns, diprioritaskan perundingan untuk
perlucutan senjata, namun bila ini gagal akan ditempatkan rudal
baru (Pershing) buatan AS di daratan Eropa. Segera demonstrasi
anti-Pershing terjadi lagi di beberapa kota Eropa sesudah
honperensi NATO itu.
Menyangkut persenjataan nuklir Moskow sudah lebih dulu
menggertak lewat Menhan Dimitri Ustinov. "Uni Sovlet tidak akan
terintimidasi" oleh pelum kendali Amerika, katanya. Sebaliknya,
katanya lagi, kini Soviet akan memperbanyak peluru kendali
tandingan yang sama ampuh dan tidak kalah denan rudal MX punya
AS. Kantor berita Tass sementara itu memuji DPR AS yanK menolak
proyek MX. "Penolakan itu menunjukkan ketidakpuasan yang meluas
terhadap kebijaksanaan militer Washington yang berbahaya,"
demikian Tass.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini