Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa federal Swiss membentuk satuan tugas untuk mengejar potensi penerapan sanksi dan mengumpulkan bukti kejahatan perang yang terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tekanan telah meningkat di Swiss - tujuan populer bagi elit Moskow dan tempat penyimpanan kekayaan warga tajir Rusia - untuk lebih cepat mengidentifikasi dan membekukan aset ratusan orang Rusia yang terkena sanksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor Kejaksaan Agung (OAG) mengatakan pada Selasa, 22 Maret 2022, bahwa pihaknya telah membentuk satuan tugas untuk memeriksa potensi pelanggaran sanksi secara umum di luar kewenangannya dan untuk membantu mengejar potensi kejahatan lainnya.
"Saat ini, fokus utamanya adalah pada bidang hukum pidana internasional dan Undang-Undang Embargo," kata OAG mengacu pada undang-undang sanksi Swiss.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu mendesak Swiss untuk menindak oligarki Rusia yang menurut dia membantu mengobarkan perang.
Sebelumnya Asosiasi Bankir Swiss (SBA) memperkirakan bahwa bank di negara tersebut menyimpan hingga US$ 213 miliar atau Rp 3.000 triliun uang milik orang-orang kaya Rusia.
Seperti dilansir Reuters, Kamis 17 Maret 2022, ini menunjukkan bahwa tingkat bisnis orang kaya Rusia dengan bank-bank di Swiss, pusat kekayaan luar negeri terbesar di dunia, jauh lebih besar daripada neraca yang dilaporkan beberapa perusahaan keuangan.
Sekretariat Negara untuk Urusan Ekonomi (SECO), badan yang bertanggung jawab, telah dibanjiri laporan aset dan menghadapi kritik karena kurang siap dan kekurangan staf.
"Swiss melakukan lebih dari yang diperkirakan, tetapi masih terlalu sedikit," Fabian Molina, anggota parlemen dari Partai Sosial Demokrat, mengatakan kepada Reuters. "SECO selalu sangat berhati-hati tentang sanksi. Departemen ini juga sangat kecil dan kurang siap."
Mengejar pelanggaran sanksi dan memerintahkan penyitaan biasanya tidak termasuk dalam kewenangan OAG, tetapi OAG mengatakan dapat menyelidiki pelanggaran jika SECO memintanya.
"OAG siap untuk bertindak cepat dan efisien jika diberikan yurisdiksi," katanya.
Gugus tugas juga membantu mengumpulkan bukti jika Pengadilan Kriminal Internasional menyelidiki kemungkinan kejahatan perang di Ukraina. Itu bisa membuka prosesnya sendiri jika ada tersangka yang memasuki Swiss.
Kejaksaan Swiss mengatakan telah menangguhkan permintaan kerjasama hukum dari dan ke Rusia, dan sedang mempertimbangkan memperluas upaya guna melihat kejahatan ekonomi dan pelanggaran lain yang dilakukan sehubungan dengan perang.
Reuters