Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merespon permintaan negara-negara yang meminta diakhirnya perang di Gaza. Ia memegang papan yang menunjukkan nomor telepon pemimpin Hamas Yahya Sinwar pada pertemuan Majelis Umum PBB pada Selasa, 12 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jika Anda menginginkan gencatan senjata yang nyata, hubungi kantor Hamas di Gaza dan mintalah Yahya Sinwar. Katakan padanya bahwa ketika Hamas meletakkan senjatanya, menyerahkan diri dan mengembalikan semua sandera, maka akan ada gencatan senjata nyata yang akan bertahan selamanya," kata Erdan itu sambil mengangkat nomor telepon bertuliskan Yahya Sinwar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel menghadapi seruan untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza dari negara-negara di seluruh dunia, Duta Besar Israel untuk PBB hari ini mengangkat sebuah kartu berisi nomor telepon pemimpin Hamas Yahya Sinwar, yang memberitahu negara-negara anggota untuk menghu. Gilad Erdan menentang resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza. Resolusi tersebut didukung oleh 153 negara termasuk India dan ditentang oleh 10 negara termasuk Amerika Serikat.
Erdan mengatakan gencatan senjata abadi di Gaza hanya akan terjadi jika kelompok Palestina menyerah. Dia memegang papan bertuliskan nomor yang diklaimnya sebagai kantor pemimpin Hamas Yahya Sinwar. "Untuk gencatan senjata, tekan: +970-599373765 Minta Yahya Sinwar."
Israel menargetkan pemimpin Hamas Yahya Sinwar yang disebut sebagai arsitek serangan 7 Oktober 2023. “Pada pertemuan hari ini di PBB, saya mengatakan kepada para duta besar di Majelis Umum bahwa semua orang yang hadir di ruangan itu tahu apa yang akan dilakukan Moskow, Beijing, atau Istanbul jika mereka berada di posisi Israel. Hamas melakukan kejahatan yang mengerikan dan mereka yang mendukung gencatan senjata mengizinkan Hamas untuk terus bertahan dan melakukan lebih banyak kekejaman,” katanya dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter.
Sebanyak 10 negara yang menentang gencatan senjata adalah Amerika Serikat, Israel, Austria, Republik Ceko, Guatemala, Liberia, Mikronesia, Nauru, Papua New Guinea, dan Paraguay.
Dewan Keamanan PBB telah bertemu pada akhir pekan atas permintaan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres, untuk membahas perang di Jalur Gaza. Pemungutan suara mengenai resolusi gencatan senjata kemanusiaan gagal setelah AS memveto usulan tersebut. Sekitar 97 negara anggota PBB telah memberikan suara mendukung gencatan senjata kemanusiaan segera.
NDTV | THE JERUSALEM POST
Pilihan editor: Menlu Retno Kecam Keras Agresi di Gaza: Israel Bukan Membela Diri!