Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Washington DC- Dokumen rahasia pembunuhan Presiden AS ke 35, John F Kennedy, atau JFK yang baru dirilis mengungkapkan rincian serangkaian plot pembunuhan CIA terhadap para pemimpin dunia, termasuk Presiden Indonesia pertama yaitu Sukarno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama Presiden Sukarno termasuk dalam daftar rencana pembunuhan oleh badan intelijen Amerika Serikat, Central Intelligence Agency. Hal itu terungkap dalam dokumen terkait pembunuhan John F Kennedy yang dipublikasikan Presiden Donald Trump pada Kamis, 26 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah dokumen yang dirilis Arsip Nasional memuat catatan tertanggal 30 Mei 1975, yang berjudul Ringkasan Fakta Tentang Rencana CIA untuk Membunuh Pemimpin Asing.
Donald Trump dan John F Kennedy. Hdnux.com
Selain menyasar pemimpin Revolusi Kuba, Fidel Castro, laporan itu juga merinci plot pembunuhan CIA terhadap pemimpin Republik Dominika, Generalissimo Rafael Trujillo pada Mei 1961, Patrice Lumumba, Perdana Menteri Kongo, yang dieksekusi pada awal tahun 1961 serta Presiden Sukarno di Indonesia.
Dokumen itu menceritakan bahwa Wakil Direktur Perencanaan CIA saat itu, Richard Bissell, mengatakan pihaknya mengetahui adanya pembahasan rencana pembunuhan Trujillo, Lumumba, dan Sukarno.
"Ada sebuah diskusi di dalam agensi (CIA) tentang kemungkinan upaya untuk menyasar kehidupan Presiden Sukarno di Indonesia, yang perkembangannya terkait identifikasi satu aset yang mungkin direkrut untuk tujuan ini," kata Bissell dalam dokumen itu, seperti yang dilansir Express.uk pada Jumat, 27 Oktober 2017
Namun catatan dalam dokumen itu mengatakan rencana itu tidak pernah tercapai, dan tidak pernah disempurnakan pada titik pelaksanaan.
Dokumen setebal 83 halaman itu mencatat Bissell kemudian menegaskan CIA sama sekali tidak ada kaitan dengan kematian Sukarno, yang wafat pada 21 Juni 1970. "Dia menegaskan Lembaga tidak terkait sama sekali dengan kematian Sukarno," begitu tertulis di halama enam dokumen itu.
Ernesto "Che" Guevara bersama pemimpin Kuba Fidel Castro saat berada di restoran "1830", Havana pada1963. Restoran ini salah satu tempat untuk menggulingkan diktator Fulgencio Batista. AFP PHOTO / Cuba's State Council
Dokumen itu juga mengatakan rencana pembunuhan terhadap Lumumba dan Sukarno tidak mungkin dilakukan tanpa adanya persertujuan dari luar lembaga (CIA). "Dan tidak ada otorisasi atas rencana pembunuhan terhadap Lumumba atau Sukarno," begitu bunyi dokumen itu pada halaman tujuh.
"Hasil penyelidikan ini tidak lengkap sehubungan dengan pertanyaan siapa, jika ada orang di luar CIA, memberi wewenang atau mengarahkan perencanaan upaya pembunuhan terhadap pemimpin asing," demikian bunyi dokumen pembunuhan JFK tersebut.
Sementara itu, dokumen pembunuhan JFK ini juga tidak menyebutkan siapa pemimpin Amerika Serikat yang dimaksud bisa memerintahkan pembunuhan itu.
CBS NEWS|EXPRESS|THE BLACK VAULT