Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis, 23 Januari 2025, mengutarakan niat ingin bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dalam tempo secepatnya untuk menyelesaikan perang Ukraina. Trump juga mengutarakan keinginan bekerja sama mengurangi penggunaan senjata nuklir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trump sebenarnya sudah mengutarakan niat beberapa kali kalau dia ingin Rusia dan Ukraina mengunci kesepakatan saat dinyatakan menang pilpres 2024. Tim penasehat Trump menyadari perang Ukraina butuh waktu berbulan-bulan untuk diselesaikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya ingin bertemu Presiden Putin segera untuk mengakhir perang itu. Ini bukan untuk tujuan ekonomi atau apapun, namun ini untuk jutaan orang yang hidupnya tersia-siakan. Ini adalah pembantaian dan kami benar-benar harus menghentikan peperangan,” kata Trump.
Trump mengatakan dihadapan wartawan bahwa dia ingin bertemu Putin secepatnya untuk menghentikan perang Ukraina yang disebutnya perang bodoh. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Trump dia siap membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang.
“Dari apa yang saya dengar, Putin ingin bertemu saya dan pertemuan itu harus terwujud secepatnya. Saya pun ingin bertemu secepatnya. Tentara terus terbunuh di medan tempur,” kata Trump.
Trump meyakinkan Amerika Serikat sedang berusaha mewujudkan penyelesaian damai. Namun dia tidak memberitahu lebih detail. Perang Ukraina meletup pada Februari 2022.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengungkap Presiden Trump akan memulai mengupayakan sebuah kesepakatan gencatan senjata dalam perang Ukraina. perang Ukraina akan menjadi prioritas bagi pemerintahan Trump dan segala upaya untuk mencapai gencatan senjata akan dimulai segera, namun waktu pastinya belum dikonfirmasi. Rubio hanya memastikan segala hal penting untuk dipertimbangkan sudah siap 'di atas meja' dan akan dirampungkan segera.
Rubio berkeras Ukraina dan Rusia harus mengakui 'sesuatu' sebagai bagian dari kesepakatan apapun. Namun Rubio tidak menjelaskan detail perihal ini. Dia hanya mengatakan negosiasi dalam isu ini, taruhannya tinggi sehingga jalan terbaik lewat diplomasi, ketimbang forum umum.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Duta Besar Osama: Perdagangan Indonesia - Arab Saudi Naik
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini