Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Donald Trump Telepon Putin, Minta Tak Ada Peningkatan Serangan di Ukraina

Donald Trump dikabarkan menelepon Putin soal perang di Ukraina.

11 November 2024 | 10.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden terpilih AS Donald Trump dikabarkan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyarankannya untuk tidak meningkatkan perang Ukraina. Hal ini diungkapkan seorang sumber yang mengetahui percakapan tersebut kepada Reuters pada Minggu, 10 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump dan Putin telah berbicara dalam beberapa hari terakhir, kata sumber tersebut. Trump berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Rabu. Trump telah mengkritik skala dukungan militer dan keuangan AS untuk Ukraina dan berjanji agar mengakhiri perang dengan cepat, tanpa mengatakan bagaimana caranya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian luar negeri Ukraina mengatakan pihaknya tidak diberitahu sebelumnya mengenai panggilan telepon antara Trump dan Putin dan selanjutnya tidak dapat mendukung atau menolaknya. "Kami tidak mengomentari panggilan telepon pribadi antara Presiden Trump dan para pemimpin dunia lainnya," kata Steven Cheung, direktur komunikasi Trump, ketika ditanya tentang panggilan telepon tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh The Washington Post.

Trump dari Partai Republik akan dilantik sebagai presiden pada 20 Januari 2025 setelah mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris dalam pemilihan presiden 5 November 2024. Biden telah mengundang Trump untuk datang ke Ruang Oval pada hari Rabu, kata Gedung Putih.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada hari Minggu bahwa pesan utama Biden adalah komitmennya untuk memastikan transfer kekuasaan secara damai. Biden juga akan berbicara dengan Trump tentang apa yang terjadi di Eropa, di Asia, dan Timur Tengah.

"Presiden Biden akan memiliki kesempatan selama 70 hari ke depan untuk menyampaikan pendapatnya kepada Kongres dan pemerintahan yang akan datang bahwa Amerika Serikat tidak boleh meninggalkan Ukraina, bahwa meninggalkan Ukraina berarti lebih banyak ketidakstabilan di Eropa," kata Sullivan kepada acara "Face the Nation" di CBS News.

Komentar Sullivan muncul saat Ukraina menyerang Moskow pada hari Minggu dengan sedikitnya 34 pesawat tak berawak, serangan pesawat tak berawak terbesar terhadap ibu kota Rusia sejak awal perang. 

Ketika ditanya apakah Biden akan meminta Kongres untuk meloloskan undang-undang guna mengesahkan lebih banyak pendanaan untuk Ukraina, Sullivan menundanya. "Saya tidak di sini untuk mengajukan usulan legislatif tertentu. Presiden Biden akan menyampaikan argumen bahwa kita memang membutuhkan sumber daya berkelanjutan untuk Ukraina setelah masa jabatannya berakhir," kata Sullivan.

AS telah memberikan bantuan militer dan ekonomi AS senilai puluhan miliar dolar kepada Ukraina sejak negara itu diinvasi oleh Rusia pada bulan Februari 2022. Pendanaan AS yang berulang kali dikritik dan ditentang oleh Donald Trump bersama anggota parlemen Republik lainnya.

Trump tahun lalu menegaskan bahwa Putin tidak akan pernah menginvasi Ukraina jika ia berada di Gedung Putih saat itu. Ia mengatakan bahwa Ukraina mungkin harus menyerahkan wilayahnya untuk mencapai kesepakatan damai. Usulan ini ditolak Ukraina dan tidak pernah disarankan oleh Biden.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus