Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel membenarkan rencana kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman ke Indonesia. Hanya saja, Duta Besar Agus belum mau membocorkan tanggal pasti kedatangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Benar, tetapi bukan 14 Februari,” kata Agus kepada Tempo, Rabu, 13 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putra Mahkota Mohammed bin Salman diperkirakan akan datang ke Indonesia pekan depan. Namun Agus berkeras enggan membocorkan tanggal pasti kedatangannya, termasuk apa saja yang akan dibicarakan dalam kunjungan ini.
Duta Besar Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel. TEMPO/Elik Susanto
Sebelumnya situs asiatimes.com, mewartakan Putra Mahkota Arab Saudi akan tiba di Jakarta pada Kamis, 14 Februari 2019 dalam sebuah kunjungan singkat. Kunjungan ini diduga untuk meningkatkan hubungan diplomasi dan bisnis dengan Indonesia.
Mohammed bin Salman melakukan kunjungan ke sejumlah negara di dunia setelah kritikan tajam terhadap pemerintahannya menyusul tewasnya wartawan senior Jamal Khashoggi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Walhasil, kunjungan kenegaraan Putra Mahkota ini diduga sekaligus untuk memperbaiki citranya.
Dalam pemberitaan asiatimes.com disebutkan, Mohammed bin Salman atau yang dikenal MbS pada Desember 2018 lalu telah mengajukan rencana melakukan kunjungan ke sejumlah negara berpenduduk Islam terbanyak di Asia. Sumber di Riyadh menggambarkan kunjungan ini sebagai upaya untuk pencitraan namun tetap mengutamakan kemajuan bisnis yang saling menguntungkan.
Kunjungan Mohammed bin Salman ini juga dilakukan dua tahun setelah ayahnya Raja Salman bin Abdulaziz Al Saudi melakukan kunjungan bilateral ke Indonesia setelah 47 tahun kunjungan terakhir kerajaan ke Indonesia. Sumber mengatakan Riyadh telah mengubah perilakunya kepada Indonesia sejak diselenggarakannya konferensi Dana Moneter Internasional atau IMF di Bali pada Oktober tahun lalu. Dalam konferensi itu terlihat potensi ekonomi yang ada di Indonesia yang bukan sebuah negara yang hanya bisa mengirimkan Tenaga Kerja ke Arab Saudi.