Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya tiga selebriti asal Cina pada Sabtu, 27 Maret 2021 ikut menghentikan kerja sama dengan produk fashion asal Jerman, Hugo Boss. Merek fashion ini menjadi sasaran boikot oleh konsumen di Cina menyusul tuduhan dari negara-negara barat adanya dugaan kerja paksa pada buruh di Xinjiang, Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diantara selebriti, yang memutuskan mengakhiri kerja sama dengan Hugo Boss adalah aktor dan penyanyi Li Yifeng.
Sejumlah aktivis dan ahli di PBB menuding Cina telah menggunakan tahanan yang mengalami penyiksaan dan kerja paksa serta sterilisasi etnis Uighur di Xinjiang. Cina menyangkal klaim ini dan mengatakan beberapa tindakan yang mereka lakukan di wilayah itu semata untuk menyangkal terorisme.
Hugo Boss. REUTERS/Danish Siddiqui
Sedangkan Hugo Boss dalam sebuah unggahan di Weibo pada Kamis, 25 Maret 2021, mengatakan akan melanjutkan pembelian mereka dan mendukung industri kapas di Xinjiang. Namun unggahan ini pada Jumat, 26 Maret 2021, sudah dihapus dengan alasan unggahan itu bukan unggahan resmi.
Dalam email yang dilayangkan ke Reuters pada Jumat kemarin, juru bicara Hugo Boss Carolin Westermann mengatakan sejauh ini Hugo Boss tidak memproduksi barang apapun di wilayah Xinjiang dari supplier langsung. Sedangkan Hugo Boss cabang Cina belum mau berkomentar mengenai hal ini.
Pengguna internet di Cina menuduh Hugo Boss telah bermuka dua. Beberapa ada yang menyuarakan boikot.
Amerika Serikat pada Jumat, 26 Maret 2021 mengutuk apa yang disebut kampanye negara di media sosial Cina untuk melawan Amerika Serikat dan perusahaan-perusahaan internasional lainnya karena memutuskan untuk tidak menggunakan kapas dari wilayah Xinjiang, Cina terkait kekhawatiran kerja paksa.
Sumber: Reuters