Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Duterte Maju Lagi di Pilpres 2022, Turun Jabatan Jadi Calon Wapres Filipina

Presiden Duterte akan maju lagi dalam pilpres 2022. Ia akan mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden.

24 Agustus 2021 | 16.03 WIB

Duterte Maju Lagi di Pilpres 2022, Turun Jabatan Jadi Calon Wapres Filipina
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan kembali maju dalam pemilihan tahun depan. Dia setuju menjadi calon wakil presiden dari partai politik yang berkuasa, Partai PDP-Laban.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Partai PDP-Laban mengumumkan pencalonan Duterte menjelang sidang nasional pada 8 September. Pengumuman itu sekaligus mendukung pencalonan senator Christopher "Bong" Go sebagai kandidat calon presiden dalam pemilihan 2022. Menurut Wakil Presiden Eksekutif Partai PDP-Laban, Karlo Nograles, Duterte dianggap berjasa terhadap rakyat Filipina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Di Filipina, masa jabatan presiden dibatasi satu kali selama enam tahun. Duterte akan berakhir masa jabatannya pada Juni tahun depan.

Nograles pencalonan Duterte akan menjamin kelangsungan program pemerintah selama lima tahun ke depan. Termasuk memberantas peredaran obat-obatan terlarang.

Kritikus Duterte mengatakan Duterte berpotensi mempertahankan kekuasannya dengan menjabat sebagai wakil presiden. Duterte bisa kembali menjadi presiden bila Christopher Go mengundurkan diri dari jabatannya.

Dalam beberapa kesempatan Duterte mengatakan enggan kembali berkuasa. Dia mendorong Go untuk menggantikannya sebagai presiden.

Namun terpilihnya Duterte memuluskan jalan Go menjadi senator. Ia sebelumnya adalah ajudan pribadi Duterte.

Go telah menjadi pembantu terdekat pria berusia 76 tahun itu sejak akhir 1990-an. Saat itu Duterte menjadi anggota kongres yang mewakili Kota Davao di selatan negara itu.

Pencalonannya kemungkinan akan membuat Presiden Duterte lepas dari jerat hukum. Termasuk kemungkinan penyelidikan oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Jaksa telah meminta lampu hijau untuk menyelidiki dugaan pembunuhan yang dilakukan selama perang melawan narkoba.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus