Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ekuador Umumkan Keadaan Darurat di tengah Gelombang Kekerasan

Ekuador tengah dilanda gelombang kekerasan yang menewaskan delapan orang, mulai dari kerusuhan di penjara hingga penembakan seorang wali kota.

25 Juli 2023 | 13.12 WIB

Presiden Ekuador Guillermo Lasso berjalan, pada hari laporan tahunannya, seminggu setelah pembubaran Majelis Nasional dan menyerukan pemilihan dini, di Quito, Ekuador, 24 Mei 2023. REUTERS/Karen Toro
Perbesar
Presiden Ekuador Guillermo Lasso berjalan, pada hari laporan tahunannya, seminggu setelah pembubaran Majelis Nasional dan menyerukan pemilihan dini, di Quito, Ekuador, 24 Mei 2023. REUTERS/Karen Toro

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada Senin, 24 Juli 2023, mengumumkan keadaan darurat dan jam malam di tiga provinsi pesisir, di tengah gelombang kekerasan selama akhir pekan di negara Andes yang menewaskan sedikitnya delapan orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lasso mengumumkan keadaan darurat di provinsi Manabi dan Los Rios dan di kota Duran, dekat Guayaquil, setelah Agustin Intriago, wali kota kota pesisir Manta, ditembak mati pada Minggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Peristiwa itu juga terjadi setelah kerusuhan selama akhir pekan di penjara Penitenciaria del Litoral, di Guayaquil, yang melibatkan tawuran antargeng di dalam penjara.

Lasso sering terpaksa menyatakan keadaan darurat saat Ekuador bergumul dengan kerusuhan penjara dan gelombang kekerasan di seluruh negeri.

"Kami tidak dapat menyangkal bahwa kejahatan terorganisir telah merasuki negara, organisasi politik, dan masyarakat itu sendiri, ini adalah masalah yang telah berkembang selama lebih dari satu dekade," kata Lasso setelah rapat kabinet keamanan.

Keadaan darurat akan berlangsung selama 60 hari di provinsi, sementara jam malam akan bervariasi selama periode itu, kata pemerintah.

Pembunuhan wali kota Manta sedang diselidiki, kata Lasso.

Kerusuhan Minggu menyebabkan sedikitnya enam narapidana tewas dan 11 luka-luka, menurut otoritas penjara SNAI.

Tahanan juga menyandera 96 penjaga di penjara di Cotopaxi, Azuay, Cañar, El Oro dan Napo, dan melanjutkan mogok makan yang dimulai pada hari Minggu di 13 penjara Ekuador, tanpa mengungkapkan alasan pemogokan tersebut.

Sistem penjara di negara Amerika Selatan itu telah menghadapi masalah struktural selama beberapa dekade, tetapi kekerasan penjara telah melonjak sejak 2021, menewaskan sedikitnya 400 orang dalam konfrontasi yang sering terjadi, yang telah menarik perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Amerika.

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus