Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Elon Musk Dukung Gagasan agar AS Keluar dari PBB dan NATO

Elon Musk mendukung gagasan agar pemerintah AS keluar dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

2 Maret 2025 | 22.00 WIB

Elon Musk dan anaknya, X,  di Ruang Oval Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 11 Februari 2025. Reuters/Kevin Lamarque
Perbesar
Elon Musk dan anaknya, X, di Ruang Oval Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 11 Februari 2025. Reuters/Kevin Lamarque

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk— miliarder Amerika Serikat dan penyandang dana utama untuk kampanye 2024 bagi Presiden Donald Trump— mendukung gagasan agar pemerintah AS keluar dari keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya pada akhir Februari, Partai Republik di Senat AS mengajukan rancangan undang-undang yang meminta agar AS menarik diri sepenuhnya dari PBB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokumen tersebut menyerukan penghentian semua pendanaan AS untuk organisasi tersebut dan melarang keterlibatan AS dalam misi penjaga perdamaian PBB.

Sementara pada Sabtu, Senator Partai Republik Mike Lee, di beberapa unggahan dalam X, menyerukan Washington untuk menarik diri pula dari NATO.

"Saya sepakat," kata Musk di X pada Sabtu malam seperti dilansir Antara, sebagai tanggapan atas unggahan dari komentator politik sayap kanan AS Gunther Eagleman, yang menyatakan sudah waktunya bagi AS "meninggalkan NATO dan PBB."

Setelah menjabat pada 20 Januari 2025, Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif mengenai penarikan keanggotaan negaranya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ia menuding ketidakadilan dalam kebijakan pendanaan WHO.

Trump juga berulang kali mengkritik Eropa karena rendahnya kontribusi yang diberikan terhadap kemampuan pertahanan NATO. Ia menuntut semua negara anggota NATO meningkatkan belanja pertahanan hingga lima persen dari PDB masing-masing negara.

Sementara pada Februari, pengusaha dan pelaku siniar asal AS Patrick Bet-David mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa Trump mengabaikan sekutu NATO di Eropa karena kepala negara AS itu "bukan pendukung kerja-kerja NATO."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus