Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik baru Twitter Elon Musk menghapus unggahannya yang merujuk pada teori tidak berdasar mengenai serangan terhadap suami Ketua DPR AS Nancy Pelosi di rumah mereka di San Francisco.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tweet yang dihapus itu adalah tanggapan atas pernyataan mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang menyalahkan serangan itu pada retorika kebencian oleh Partai Republik dan terkait dengan cerita L.A. Times tentang bagaimana tersangka mempromosikan teori konspirasi sayap kanan secara online.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada kemungkinan kecil lebih banyak cerita ini daripada yang terlihat," kata Musk kepada Clinton, menautkan ke situs bernama Santa Monica Observer yang oleh pemeriksa fakta digambarkan sebagai pemasok hoaks.
Baik Musk maupun Twitter tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Dengan meningkatnya ketakutan akan maraknya kekerasan politik menjelang pemilihan paruh waktu 8 November, tweet Musk memicu kekhawatiran baru tentang bagaimana ia akan menangani ujaran kebencian dan informasi hoaks di platform media sosial, yang dia beli seharga $ 44 miliar pekan lalu.
Pengiklan akan mengawasi dengan cermat. General Motors mengatakan pada hari Jumat, sebelum tweet Musk yang sekarang dihapus diunggah, untuk sementara menghentikan iklan berbayar di Twitter setelah Musk menyelesaikan pengambilalihannya, "untuk memahami arah platform di bawah kepemilikan baru mereka."
Penjualan iklan menyumbang lebih dari 90% pendapatan Twitter pada kuartal kedua. Dalam sebuah tweet minggu lalu, Musk kepada pengiklan mengatakan bahwa di bawah pengawasannya, jejaring sosial itu "jelas tidak dapat menjadi neraka yang bebas untuk semua, di mana apa pun dapat dikatakan tanpa konsekuensi!"
Tersangka dalam serangan Pelosi, David DePape, akan didakwa dengan beberapa kejahatan karena diduga memukul kepala Paul Pelosi dengan palu pada hari Jumat setelah memaksa masuk ke rumah pasangan itu sambil berteriak, "Di mana Nancy?"
Reuters