Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Elon Musk Ultimatum Staf: Kembali Kerja di Kantor atau Mundur

Elon Musk akan mewajibkan karyawan Tesla untuk kembali bekerja di kantor.

2 Juni 2022 | 08.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bos Tesla Inc. Elon Musk memerintahkan karyawannya untuk kembali bekerja di kantor. Dia memberi pilihan pada karyawan yang enggan kembali ke kantor untuk mundur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perintah itu dikirimkan melalui email kepada karyawannya. "Semua orang di Tesla diharuskan menghabiskan minimal 40 jam di kantor per minggu," tulis Elon Musk dalam email yang dikirim pada Selasa malam. "Jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Elon Musk, pegawai senior akan lebih sering menghabiskan waktunya di kantor."Itulah mengapa saya sering tinggal di pabrik, sehingga mereka yang berada di jalur dapat melihat saya bekerja bersama mereka. Jika saya tidak melakukannya, Tesla sudah lama bangkrut,” kata CEO Tesla ini.

Dua sumber mengkonfirmasi keaslian email yang diulas oleh Reuters. Namun Tesla tidak menanggapi permintaan komentar.

Perusahaan teknologi besar di Silicon Valley tidak mengharuskan pekerja untuk kembali ke kantor penuh waktu. Hal ini seiring dengan naiknya jumlah kasus Corona di California.

Tesla telah memindahkan kantor pusatnya ke Austin, Texas, namun salah satu pabriknya berada di area Teluk San Francisco. "Tentu saja ada perusahaan yang tidak memerlukan ini, tetapi kapan terakhir kali mereka mengirimkan produk baru yang hebat? Sudah lama," kata Elon Musk dalam email.

"Tesla telah dan akan menciptakan dan benar-benar memproduksi produk yang paling menarik dan bermakna dari perusahaan mana pun di Bumi. Ini tidak akan terjadi hanya melalui telepon," ujar Elon Musk.

Salah satu pengikut Elon Musk di Twitter memposting email lain yang tampaknya kepada para eksekutif Tesla. Email itu meminta mereka untuk bekerja di kantor setidaknya selama 40 jam per minggu atau berangkat dari Tesla.

Menanggapi tweet ini, Elon Musk menjawab, "Mereka harus berpura-pura bekerja di tempat lain."

Beberapa pekerja Tesla menyatakan ketidaksenangan atas komentar terbaru Elon Musk yang mengharuskan pengguna untuk mendaftar menggunakan email perusahaan sebagai bukti pekerjaan di perusahaan. "Jika ada eksodus massal, bagaimana Tesla akan menyelesaikan proyek? Saya tidak berpikir investor akan senang tentang itu," tulis seorang karyawan Tesla.

Sebuah kelompok advokasi pekerja yang berbasis di California menyerang rencana Musk kembali ke kantor. "Mewajibkan semua karyawan kembali ke kantor adalah resep untuk wabah," ujar Stephen Knight, direktur eksekutif di Worksafe. Ia menulis dalam sebuah pernyataan email kepada Reuters.

"Sayangnya, pengabaian Tesla terhadap keselamatan pekerja didokumentasikan dengan baik, termasuk pelanggaran terhadap departemen kesehatan masyarakat daerah pada awal pandemi," tulisnya.

Pada Mei 2020, Elon Musk membuka kembali pabrik Tesla di Fremont, California. Ia menentang penguncian wilayah Alameda County untuk mengekang penyebaran virus corona.

Setelah itu Tesla melaporkan 440 kasus Corona di pabrik dari Mei hingga Desember 2020.

Elon Musk sebelumnya mengecilkan risiko virus corona, dengan mengatakan kepanikan virus corona itu bodoh. Ia juga menyatakan anak-anak pada dasarnya kebal terhadap virus corona. Dia telah dua kali terinfeksi COVID-19.

Bulan lalu Elon Musk mengatakan bahwa orang-orang Amerika berusaha untuk tidak pergi bekerja sama sekali. Sebaliknnya pekerja China bahkan tidak mau meninggalkan pabrik.

Baca: Elon Musk Mengancam India Soal Pabrik Mobil Listrik Tesla

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus