Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Yasmin Gahtani, ibu dua anak, menjadi instruktur panjat tebing pertama Arab Saudi yang mendapatkan sertifikat. "Dia berambisi ikut Tokyo 2020 Games," tulis Arab News, Selasa 24 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pernyataanya seperti dikutip Arab News dia mengatakan, dia berharap dapat mengibarkan bendera Arab Saudi di arena Olimpiade. "Ini akan menjadi kebanggaanku bahwa saya terlihat sebagai pemanjat tebing di depan mata kedua anak kembarku," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gahtani mulai berlatih memanjat tebing lima tahun lalu setelah dia merasa ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam hidupnya. Penggemar olahraga ekstrim ini mengatakan, dia adalah orang yang selalu penasaran dan ingin mencoba sesuatu yang baru.Aksi berbahaya ini bukan hanya diminati oleh kaum laki-laki saja, tetapi juga pada kaum wanita, salah satunya adalah Emily Sukiennik. Emily adalah wanita asal Moab, Utah, Amerika Serikat yang merupakan seorang olahragawati dalam panjat tebing dan Slackliner. gregorypacks.com
Untuk itu, dia memutuskan mengikuti olahraga yang diangap orang sangat menantang. Meskipun sebelumnya dia sudah mencoba berbagai olahraga lain, tetapi setelah dibujuk rekannya, dia sekarang menggeluti olahraga panjat tebing.
"Saya memulai olahraga panjat tebing lima tahun lalu ketika memutuskan mengubah jalan hidup yang sudah mapan," tuturnya ketika ditemui Arab News.
Menurutnya, bagian yang paling keras adalah percaya diri dan dengan tubuhnya bisa melakukan apapun di tebing. Tantangan lain, jelasnya, adalah olahraga panjat tebing tak banyak dikenal di dunia. "Hampir semua orang tidak pernah mendengar olahraga panjang tebing."
Teman-teman dan keluarganya menganggap bahwa olahraga ini hanya milik kaum pria. "Ini tantangan juga buat saya," ujarnya.
Kendati tak banyak dikenal, Gahtani merasa bersyukur teman dan keluarganya mendukung aktivitas ekstrimnya. Setelah keinginannya menjadi atlet panjat tebing terwujud, Gahtani mulai berpikir menjadi seorang instruktur panjang tebing.
"Setelah melihat banyaknya animo warga Saudi menjadi pemanjat tebing, saya berpikir mendapatkan sertifikat instruktur panjat tebing."
Tahun lalu, Gahtani mengambil kursus instruktur panjat tebing di Chicago, Amerika Serikat, melalui American Mountain Guides Association.Pemanjat tebing perempuan Iran, Farnaz Esmaeilzadeh (27) memanjat tebing di pegunungan di dekat kota Zanjan, Iran, 19 Januari 2016. Esmaeilzadeh telah mengenal olahraga panjat tebing sejak ia berusia 13 tahun. AP/Ebrahim Noroozi
Dia mengaku keinginannya semula tidak didukung oleh kedua orang tuanya. Namun, belakangan, orang tuanya memberikan keleluasaan, bahkan kedua anak kembarnya menjadi pemanjat tebing.
Gahtani menerangkan, banyak sekali gadis berusia dua puluh tahunan di Arab Saudi yang tertarik olahraga panjat tebing.
"Mereka siap mengambil tantangan untuk membuktikan kepada masyarakat dunia bahwa wanita Arab Saudi sangat kuat terlepas dari reputasinya sebagai perempuan lembut dan tidak bisa mencapai tingkat tinggi," jelasnya.