Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 60 anak sekolah dasar Jamaika dirawat di rumah sakit setelah memakan permen ganja berwarna pelangi, kata menteri pendidikan negara Karibia itu melalui platform media sosial X, yang menyebabkan mereka muntah dan mengalami halusinasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya merasa yakin bahwa bersama-sama kita akan memperkuat sistem keselamatan dan keamanan untuk memerangi penjualan produk-produk yang mengandung ganja kepada anak-anak,” kata Fayval Williams pada Selasa, 3 Oktober 2023, seraya menyebutkan keadaan “yang paling disayangkan” saat dia bertemu dengan orang tua dan pemangku kepentingan Sekolah Dasar Ocho Rios.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin malam, Williams membagikan gambar yang katanya telah dilaporkan ke kementeriannya yang menunjukkan paket warna-warni "sabuk asam pelangi kecepatan penuh", yang masing-masing berisi 100 miligram THC - yang dianggap sebagai dosis kuat untuk orang dewasa yang berpengalaman.
“Seorang anak laki-laki mengatakan dia hanya punya satu permen,” kata Williams, seraya menambahkan bahwa beberapa anak sekolah telah diberikan infus untuk mempercepat pemulihan. “Itulah bukti betapa kerasnya produk ini.”
Jamaika mendekriminalisasi kepemilikan hingga 57 gram ganja untuk tujuan keagamaan, pengobatan, dan ilmiah pada tahun 2015, dan mendirikan badan perizinan untuk ganja untuk medis legal di negara tersebut.
Radio Jamaica melaporkan bahwa Asosiasi Petani dan Produsen Ganja Jamaika menyarankan program pendidikan publik mengenai konsumsi yang bertanggung jawab oleh orang dewasa dan mencegah konsumsi oleh anak-anak, serta mendorong lebih banyak peraturan pengemasan.
REUTERS