Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gedung Putih Klaim Penghentian Bantuan Luar Negeri AS karena Kiriman Kondom ke Gaza

Data USAID menunjukkan tidak ada pengiriman kondom ke Gaza, hanya ada pengiriman ke Yordania pada 2023

29 Januari 2025 | 15.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Karoline Leavitt. Doug Mills/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt pada Selasa membela perintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membekukan pendanaan federal untuk bantuan luar negeri. Seperti dilansir Anadolu,  ia mengklaim alasan pembekuan itu karena laporan dana US$50 juta atau sekitar Rp808 miliar telah dialokasikan untuk distribusi kondom di Jalur Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) dan Kantor Manajemen dan Anggaran (OMB) menemukan bahwa akan ada sekitar 50 juta dolar pembayar pajak yang keluar untuk mendanai kondom di Gaza," kata Leavitt kepada wartawan selama konferensi pers perdananya. "Itu adalah pemborosan uang pembayar pajak yang tidak masuk akal."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tetapi dia tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut. Anadolu menghubungi Gedung Putih untuk klarifikasi tetapi tidak segera menerima tanggapan.

Namun, tinjauan data terbaru yang tersedia untuk umum dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) tentang pengiriman kondom, yang mencakup tahun 2023, mengungkapkan tidak ada pengiriman semacam itu ke Gaza.

Faktanya, satu-satunya pengiriman ke Timur Tengah tahun itu adalah pengiriman senilai US$45.680 ke Yordania, yang tercatat sebagai pengiriman kondom pertama ke wilayah tersebut sejak 2019.

Laporan USAID pada 2023 menunjukkan bahwa AS mengirimkan lebih dari US$60 juta dalam bentuk kontrasepsi dan kondom secara global, dengan 89 persen dana diarahkan ke Afrika, 9 persen Asia, dan 2 persen ke Amerika Latin.

Pemerintahan Trump telah membekukan hampir semua program bantuan asing setidaknya selama 90 hari, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia ketika negara-negara bergulat dengan penghentian mendadak berbagai program yang didanai oleh Washington, mulai dari pembangunan hingga bantuan kemanusiaan.

AS adalah sumber bantuan internasional terbesar.

Namun, perintah itu mencakup pengecualian untuk Israel dan Mesir, yang masing-masing menerima US$3,3 miliar dan US$1,3 miliar dalam pembiayaan militer asing.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus