Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kota Chongqing di China memperpendek jam buka malnya mulai Senin 22 Agustus 2022 karena minimnya pasokan listrik akibat gelombang panas akhir-akhir ini. Hal ini diungkapkan pemerintah Kota Chongqing seperti dilansir Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah-langkah itu menyebabkan puluhan pusat perbelanjaan di distrik-distrik di seluruh kota barat daya China itu harus menyesuaikan jam kerja mereka menjadi pukul 16-21.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini untuk memastikan pasokan listrik yang aman dan teratur dan memastikan kebutuhan dasar masyarakat", kata Komisi Informasi dan Ekonomi Chongqing.
Langkah-langkah itu akan berlanjut sampai ada kabar lebih lanjut dari pihak berwenang berdasarkan suhu dan situasi penawaran dan permintaan, kata pemberitahuan itu.
China telah mengeluarkan peringatan kekeringan nasional pertamanya tahun ini pada pekan lalu seiring gelombang panas dan cuaca ekstrem yang menyebabkan kebakaran hutan di seluruh lembah sungai Yangtze.
'Siaga kuning' nasional, yang dikeluarkan pada Kamis malam pekan lalu, muncul setelah daerah-daerah dari Sichuan di barat daya China hingga Shanghai di delta Yangtze, mengalami panas ekstrem selama berminggu-minggu.
Pejabat pemerintah berulang kali menyebut perubahan iklim global sebagai penyebabnya. Peringatan itu hanya dua tingkat dari peringatan paling serius dalam skala Beijing.
Sebanyak 66 sungai di 34 kabupaten di wilayah barat daya Chongqing telah mengering, kata televise negara CCTV pada Jumat lalu.
Curah hujan di Chongqing tahun ini turun 60 persen dibandingkan dengan norma musiman, dan tanah di beberapa distrik sangat kekurangan kelembaban, kata CCTV, mengutip data pemerintah setempat. Distrik Beibei, utara pusat kota Chongqing, mengalami suhu mencapai 45 derajat Celcius pada Kamis, menurut biro cuaca China.
Chongqing menyumbang enam dari 10 lokasi terpanas di negara itu pada Jumat pagi pekan lalu, dengan suhu di distrik Bishan sudah mendekati 39 derajat Celcius. Shanghai mencapai 37 derajat Celsius.
Infrastruktur dan layanan darurat wilayah Chongqing berada di bawah tekanan yang meningkat, dengan petugas pemadam kebakaran dalam siaga tinggi saat kebakaran gunung dan hutan meletus di seluruh wilayah tersebut. Media pemerintah juga melaporkan peningkatan kasus heatstroke.
Biro pertanian Chongqing juga telah membentuk tim ahli untuk melindungi tanaman yang rentan dan memperluas penanaman untuk mengkompensasi kerugian menjelang panen musim gugur.
Menurut data dari kementerian darurat China pada Kamis malam pekan lalu, suhu tinggi pada Juli saja menyebabkan kerugian ekonomi langsung sebesar 2,73 miliar yuan dan mempengaruhi 5,5 juta orang.
SUMBER: REUTERS | XINHUA