Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gereja Katolik Belgia Izinkan Pernikahan Sejenis, Bertentangan dengan Vatikan

Gereja Katolik Roma di Belgia mengeluarkan dokumen yang secara efektif mengizinkan pemberkatan pernikahan sesama jenis, bertentangan dengan Vatikan.

21 September 2022 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasangan LBGTQ+ menghadiri pendaftaran pernikahan sesama jenis pada Hari Valentine sebagai gerakan simbolis, di Bangkok, Thailand, 14 Februari 2022. Dalam acara ini mereka akan diberikan sertifikat pengakuan hubungan mereka, namun tidak akan mengikat secara hukum di distrik Bang Khun Thian. REUTERS/Chalinee Thirasupa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Katolik Roma di Belgia pada Selasa, 20 September 2022, mengeluarkan sebuah dokumen yang secara efektif mengizinkan pemberkatan pernikahan sesama jenis, bertentangan dengan keputusan Vatikan yang menentang praktik-praktik semacam itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokumen yang diterbitkan di situs web konferensi para uskup Belgia menyarankan sebuah ritual mencakup doa dan doa untuk persatuan sesama jenis sambil menekankan bahwa itu bukan "apa yang dipahami Gereja dengan pernikahan sakramental".

Dikatakan bahwa Gereja ingin menjadi "dekat secara pastoral dengan orang-orang homoseksual" dan menjadi "Gereja yang ramah yang tidak mengecualikan siapa pun".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ritual akan dimulai dengan doa termasuk komitmen oleh dua orang di depan keluarga dan teman-teman untuk setia satu sama lain. Ritual itu akan diakhiri dengan lebih banyak doa dan apa yang disebut dokumen itu sebagai "berdoa".

Vatikan belum mengeluarkan pernyataan terkait hal ini.
 
Pada Maret 2021, sebagai tanggapan atas pertanyaan resmi dari sejumlah keuskupan Katolik Roma tentang apakah praktik pemberkatan pernikahan sesama jenis diperbolehkan, kantor doktrinal Vatikan, Kongregasi untuk Ajaran Iman (CDF), memutuskan bahwa bukan.

Pada saat itu, CDF mengatakan bahwa keputusannya "tidak dimaksudkan sebagai bentuk diskriminasi yang tidak adil, tetapi lebih sebagai pengingat akan kebenaran ritus liturgi" dari sakramen pernikahan dan berkat yang terkait dengannya.

Reuters

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus