Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Grup Wagner Serahkan Persenjataan kepada tentara Rusia setelah Pemberontakan yang Gagal

Kementerian Pertahanan Rusia telah menerima lebih dari 2.000 perangkat keras militer, termasuk tank dan peluncur roket bergerak dari Grup Wagner.

13 Juli 2023 | 12.45 WIB

Kelompok tentara bayaran Wagner berpose di kota Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. Tindakan tegas akan diambil untuk menstabilkan situasi di Rostov-on-Don, sebuah kota selatan di mana kepala Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan bahwa pasukannya telah menguasai semua instalasi militer. REUTERS/Stringer
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kelompok tentara bayaran Wagner berpose di kota Rostov-on-Don, Rusia, 24 Juni 2023. Tindakan tegas akan diambil untuk menstabilkan situasi di Rostov-on-Don, sebuah kota selatan di mana kepala Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan bahwa pasukannya telah menguasai semua instalasi militer. REUTERS/Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan tentara bayaran Grup Wagner sedang menyelesaikan penyerahan perangkat keras dan senjata militernya kepada angkatan bersenjata reguler, setelah pemberontakan singkat yang membuat pasukannya maju ke Moskow.

Kementerian, Rabu, 12 Juli 2023, mengumumkan bahwa mereka telah menerima lebih dari 2.000 perangkat keras militer, termasuk tank, peluncur roket bergerak, dan sistem anti-pesawat.

"Lebih dari 2.500 ton berbagai jenis amunisi dan sekitar 20.000 senjata ringan". Peralatan militer tersebut belum pernah digunakan dalam pertempuran, ujarnya.

Pelucutan senjata Wagner mencerminkan upaya otoritas Rusia untuk meredakan ancaman yang ditimbulkan oleh tentara swasta dan pendirinya Yevgeny Prigozhin, meskipun nasibnya masih belum pasti.

Di bawah ketentuan kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan, dia seharusnya pergi ke pengasingan di Belarusia, tetapi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan pekan lalu bahwa tentara Wagner tetap berada di kamp mereka dan Prigozhin berada di Rusia.

Kremlin, Senin, mengatakan bahwa Prigozhin dan 34 pejabat tingginya bertemu dengan Presiden Vladimir Putin pada 29 Juni, lima hari setelah pemberontakan. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan komandan Wagner berjanji setia kepada Putin dan bahwa mereka siap "terus berjuang untuk Tanah Air".

Putin mengatakan bahwa pasukan Wagner diminta untuk menandatangani kontrak dengan kementerian pertahanan, pindah ke Belarus atau pensiun dari dinas.

Kementerian pertahanan, yang merilis foto-foto peralatan di lokasi yang dirahasiakan, mengatakan senjata Wagner telah dipindahkan ke posisi belakang di mana peralatan tersebut dapat dirawat atau diperbaiki.

Kelompok bersenjata, yang memainkan peran kunci dalam ofensif Ukraina, berusaha menggulingkan kepemimpinan militer Rusia selama pemberontakan, yang berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam

Pada saat itu, Putin mengutuk pemberontakan sebagai tindakan pengkhianatan dan mengancam hukuman berat bagi mereka yang terlibat, tetapi kasus pidana terhadap Prigozhin dibatalkan beberapa jam kemudian sebagai bagian dari kesepakatan. Pada saat yang sama, bos Wagner ini tampaknya masih menghadapi tuntutan atas kesalahan keuangan atau tuduhan lainnya.

Pemberontakan tersebut merupakan ancaman terbesar bagi Putin dalam lebih dari dua dekade kekuasaannya, meskipun Prigozhin, yang telah lama dianggap dekat dengan Putin, bersikeras bahwa pemberontakan itu tidak ditujukan kepada presiden tetapi kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan kepala Staf Umum militer, Jenderal Valery Gerasimov.

Keduanya tetap di pos mereka.

Pada saat yang sama, ketidakpastian melingkupi nasib Jenderal Sergei Surovikin, wakil komandan pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina, yang dikabarkan memiliki hubungan dengan Prigozhin.

Andrei Kartapolov, seorang pensiunan jenderal yang mengepalai komite urusan pertahanan di majelis rendah parlemen Rusia, mengatakan pada Rabu bahwa Surovikin sedang "beristirahat" dan "saat ini tidak tersedia", tetapi menolak menjelaskan lebih lanjut.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Hari ini Parlemen Memberikan Suara untuk Memilih Perdana Menteri Thailand

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus