Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengecam pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres Amerika Serikat. Menurut dia, pidato tersebut menunjukkan bahwa Netanyahu tak ingin mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Netanyahu menyampaikan pidato di hadapan Kongres AS dalam pidato keempat yang memecahkan rekor oleh seorang pemimpin asing dalam pertemuan gabungan Senat dan DPR. Ia berbicara tentang perlunya membentuk aliansi keamanan di Timur Tengah untuk melawan Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pidato Netanyahu penuh dengan kebohongan dan tidak akan berhasil menutupi kegagalan dan kekalahan dalam menghadapi perlawanan untuk menutupi kejahatan perang genosida yang dilakukan tentaranya terhadap rakyat Gaza,” kata Abu Zuhri dalam sebuah wawancara.
Abu Zuhri menambahkan bahwa aliansi apa pun dengan Israel dari pihak mana pun akan menjadi pengkhianatan terhadap darah para martir. Netanyahu juga mengatakan bahwa Israel tidak berusaha untuk membangun kembali Gaza. Setelah perang dengan militan Hamas, daerah kantong itu harus dipimpin oleh orang-orang Palestina yang tidak berusaha untuk menghancurkan Israel.
Juru bicara presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, juga menanggapi pidato Netanyahu. “Rakyat Palestina adalah satu-satunya pihak yang memutuskan siapa yang akan memerintah mereka”.
“Sikap permanen kami adalah bahwa satu-satunya solusi untuk mencapai keamanan dan stabilitas adalah pembentukan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ujarnya menambahkan.
Menurut hitungan Israel, pejuang yang dipimpin Hamas memicu perang pada 7 Oktober dengan menyerbu Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menawan 250 orang. Hamas dan militan lainnya masih menyandera 120 orang; Israel yakin sekitar sepertiga dari mereka telah tewas.
Lebih dari 39.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan Gaza.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Daftar 10 Negara dengan IQ Terendah dan Tertinggi di Dunia