Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Hari Sangat Sulit Israel

Israel tak mau berunding sebelum Hamas meletakkan senjata. Konflik diduga memanas lagi.

30 Januari 2006 | 00.00 WIB

Hari Sangat Sulit Israel
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

MIMPI buruk Israel itu akhirnya menjadi kenyataan. Ketika hasil pemilu legislatif Palestina diumumkan, di Jalur Gaza dan Tepi Barat saja Harakat al-Muqawwamah al-Islamiyah (Hamas) berhasil meraup 70 kursi—setara dengan 50 persen lebih suara. ”Ini kemenangan mereka yang melawan Israel,” kata pimpinan teras Hamas, Ismail Haniyeh, Kamis pekan lalu.

Dengan kemenangan itu, mayoritas kursi parlemen Palestina bakal dikuasai Hamas. Berbeda dengan PLO dan Fatah, yang telah mengubur kapak peperangan, organisasi yang didirikan Asy-syahid Syaikh Ahmad Yassin pada 1987 itu tetap angkat senjata. Beberapa anggota Hamas bahkan tak termaafkan Israel karena terkait aksi bom bunuh diri.

Menurut Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni, keikutsertaan Hamas dalam pemilu melawan nilai demokrasi. Bahkan Ehud Olmert, dalam pidato pertamanya sebagai penjabat perdana menteri, menyatakan Israel tak menerima keikutsertaan Hamas dalam pemerintah Palestina. ”Kami tak mau bernegosiasi dengan pemerintahan yang tak menjaga komitmen dasar memerangi terorisme,” katanya.

Meski sejak awal mengingatkan kemungkinan lonjakan suara Hamas, Presiden Palestina Mahmoud Abbas tak menduga motor gerakan intifadah itu akan menang mutlak. Abbas bahkan sempat menyatakan, pemerintahannya siap melanjutkan kembali pembicaraan damai dengan Israel meski Hamas bergabung. ”Kami mitra pemerintah Israel,” ujar pemimpin kelompok Fatah yang biasa dipanggil Abu Mazen itu. Semula, Fatah menguasai 132 kursi parlemen.

Kepada Reuters, juru bicara Hamas, Mahmoud Azzahar, sempat melempar isyarat lunak. ”Jika Israel punya tawaran penghentian serangan, penarikan pasukan, dan pembebasan tahanan, ribuan hal bisa terjadi,” katanya. Tapi, sehari kemudian, ia menegaskan bahwa berunding dengan Israel bukan gaya Hamas. ”Kami tak akan mengulangi proses setan itu, karena Israel tak berniat memberikan hak rakyat Palestina,” ujarnya kepada Tempo.

Israel sendiri berpantang surut. Apalagi, dari sekongkolnya paling lekat, Amerika Serikat, datang dukungan meyakinkan. Presiden George W. Bush dengan lantang menguarkan, Washington juga tak mau berunding dengan Hamas. ”Kecuali jika mereka menghentikan tindakan dan mengurungkan niat untuk menghancurkan Israel,” katanya.

Dalam jajak pendapat di tengah pemilu, yang dipublikasikan koran Haaretz, lebih dari tiga perempat warga Israel pesimistis atas prospek perdamaian dengan Palestina. Sekitar 48 persen responden yakin konflik akan berlangsung sampai 20 tahun ke depan, dan 29 persen yakin konflik akan semakin buruk. Hanya satu dari lima responden yang yakin bahwa kedua bangsa itu akan mencapai perdamaian pada 2025.

Setelah kemenangan Hamas diumumkan, Perdana Menteri Ehud Olmert segera menggelar rapat mendadak dengan para pejabatnya. Padahal, dua hari sebelumnya, ia menyatakan tidak takut akan berbagai kemungkinan, termasuk kemenangan Hamas. ”Israel terlalu kuat untuk merasa ketakutan,” ujarnya ketika itu.

Kemenangan Hamas diduga akan memperkuat sayap kanan Israel yang digalang Partai Likud. Sebaliknya, hal ini membahayakan Olmert, bersama Partai Kadima yang baru didirikan Ariel Sharon. Hingga pekan lalu, tak ada pejabat Israel yang bersedia mengomentari kemenangan Hamas. ”Ini bukan saatnya berbicara,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Mark Regev, yang dihubungi Tempo. ”Ini hari yang sangat sulit bagi Israel.”

Hanibal W.Y. Wijayanta (AFP, BBC, Jerusalem Post)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus