Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Houthi Siarkan Video Peledakan Kapal Tanker Minyak MT Chios Lion di Laut Merah

Video itu menggambarkan serangan drone laut Houthi yang meledakkan sisi kapal Tanker Minyak MT Chios Lion.

17 Juli 2024 | 14.55 WIB

Tangkapan dari video serangan drone laut Houthi terhadap kapal tanker minyak Chios Lion yang disiarkan pada 17 Juli 2024.
Perbesar
Tangkapan dari video serangan drone laut Houthi terhadap kapal tanker minyak Chios Lion yang disiarkan pada 17 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Bersenjata Yaman, yang terafiliasi dengan milisi Houthi, menyebarkan rekaman video serangannya terhadap sebuah kapal tanker minyak mentah Chios Lion di Laut Merah pada Rabu, 17 Juli 2024. Video itu menunjukkan ledakan besar di sisi kiri kapal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Video sepanjang sekitar 20 detik itu menggambarkan serangan yang terjadi dari beberapa sudut dan jarak. Terlihat di sana bahwa sebuah drone laut atau kendaraan permukaan tak berawak (UVS) meluncur mendekati kapal itu dan kemudian meledak tanpa ada perlawanan. Drone laut biasanya merupakan kapal tak berawak yang membawa peledak, yang akan meledak ketika menabrak sasaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Komando Pusat Amerika Serikat (Centcom) mengumumkan bahwa MT Chios Lion memang telah diserang Houthi. “Drone laut itu menimbulkan kerusakan, namun MT Chios Lion belum meminta bantuan. Tidak ada korban luka yang dilaporkan saat ini,” kata mereka. MT Chios Lion adalah tanker berbendera Liberia milik Kepulauan Marshall yang dioperasikan Yunani.

Centcom juga melaporkan bahwa Houthi telah melancarkan beberapa serangan terhadap MT Bentley I, sebuah kapal tanker berbendera Panama milik Israel yang dioperasikan oleh Monaco, di Laut Merah yang membawa minyak nabati dari Rusia ke Cina. Houthi menggunakan tiga kapal permukaan dalam serangan ini, satu kapal permukaan tanpa awak (USV) dan dua perahu kecil. “Tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan saat ini,” kata Centcom.

Beberapa jam kemudian Houthi kembali menyerang kapal yang sama. “Houthi meluncurkan rudal balistik anti-kapal (ASBM) dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi yang melintasi Laut Merah menuju MT Bentley I. Tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan saat ini,” kata Centcom.

Centcom juga melaporkan bahwa mereka berhasil menghancurkan lima drone udara Houthi. Tiga di Laut Merah dan dua di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi. “Dipastikan bahwa drone ini merupakan ancaman besar bagi Amerika, pasukan koalisi, dan kapal dagang di wilayah tersebut. Tindakan ini diambil untuk melindungi kebebasan navigasi dan menjadikan perairan internasional lebih aman dan terjamin.”

Insiden MT Bentley I terjadi setelah Houthi menyerang kapal kontainer MSC Unific, yang mereka sebut sebagai kapal Israel, di Teluk Aden dengan sejumlah rudal balistik dan drone. Menurut catatan Econdb, MSC Unific VI bukan kapal Israel tapi kapal milik Mediterranean Shipping Company (MSC), perusahaan perkapalan besar berbasis di Swiss. Kapal itu dioperasikan oleh MSC Mediterranean Shipping. Sebelumnya, Houthi juga menyerang Chrysalis, kapal tanker minyak mentah berbendera Liberia yang dioperasikan oleh Geden Line, di Laut Merah dengan rudal dan drone.

Sejak Oktober 2023, Houthi telah menyerang lebih dari 150 kapal Amerika Serikat, Inggris, dan Israel yang melintasi Laut Merah, Teluk Aden, dan perairan Yaman. Hal ini mereka lakukan sebagai respons terhadap serangan Israel ke Gaza. Houthi menyatakan tak akan menghentikan serangannya bila Israel tak berhenti menyerang Gaza.

Amerika telah mendatangkan kapal induk USS Theodore Roosevelt, yang menggantikan kapal induk USS Dwight D. Eisenhower yang telah kembali ke Amerika pada akhir Juni 2024, untuk mengamankan kawasan ini. USS Roosevelt bergabung dalam Operasi Penjaga Kemakmuran, operasi militer gabungan pimpinan Amerika yang bertujuan untuk melindungi pelayaran dagang di Laut Merah dan Teluk Aden.

 

Apakau mungkin pecah perang terbuka antara Israel dan Hizbullah? Baca selengkapnya: Gaza Kedua di Libanon Selatan

 

Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus