Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ikhwal ilmuwan pengangguran

As mengontrak para ilmuwan rusia. mereka ahli pengembangan fusi nuklir dengan gaji us$ 65 dolar sebulan. ini proyek kemanusiaan, menyelamatkan ilmuwan & pengembangan fusi nuklir dengan murah.

21 Maret 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAMPAKNYA, para ilmuwan eks-Soviet bisa laris. Mereka tak perlu cemas terhadap gaji yang nilainya turun pada masa awal perjalanan di lorong kapitalis kini. Belum lama ini lebih dari 100 ilmuwan, insinyur, dan teknisi Rusia disewa oleh pemerintah Amerika Serikat. Mereka adalah para ahli yang terlibat dalam pengembangan energi fusi nuklir. Dulu, Soviet memang sudah dikenal sebagai pelopor dalam bidang ini. Sebenarnya Rusia sudah menawarkan proyek pengembangan fusi ini kepada AS November tahun lalu. Meski sangat tertarik, pihak AS membicarakannya dengan hati-hati, apakah tawaran itu terlalu mahal atau tidak, dan apakah itu memungkinkan bangkitnya proyek senjata nuklir Rusia, ahli waris proyek-proyek nuklir Uni Soviet. Setelah diperhitungkan uang sewa tak akan menjadikan Rusia membikin bom nuklir, Februari lalu pihak AS memberikan lampu hijaunya. Bagi ilmuwan Rusianya, pada masa nilai rubel jatuh kini, tawaran bekerja dengan standar gaji Barat memang sangat menolong. Maka, kontrak borongan selama setahun yang ditawarkan AS senilai US$ 90 juta segera disambut. Dari kontrak itu tiap ilmuwan akan menerima gaji sekitar US$ 65 dolar sebulan atau 6.500 rubel. Sebenarnya, besar gaji itu di bawah standar gaji ilmuwan AS. Tapi di Rusia jumlah itu berarti lebih dari tujuh kali gaji rata-rata para ilmuwan yang cuma 900 rubel. Jadi, "Proyek ini akan memajukan program AS dengan biaya murah," kata Dr. N. Anne Davis, pimpinan riset di Departemen Energi AS, pihak pengontrak. Soalnya, para ilmuwan Rusia itu tak harus tinggal di Amerika. Mereka tetap bekerja di reaktor fusi di Institut Tenaga Atom Kurchatov, Moskow. Kemudian hasil pengembangannya dikirim langsung ke AS. Adapun tujuan utama dari proyek pengembangan fusi nuklir ini, bagi Amerika, untuk dijadikan dasar merancang sebuah mesin yang lebih andal, yang mampu menghasilkan energi nuklir dengan murah, dan dengan limbah sesedikit mungkin. Ada sebagian orang menduga, proyek itu diada-adakan oleh AS sebagai proyek kemanusiaan, mencarikan pekerjaan bagi para ilmuwan di bekas musuh bebuyutannya itu. Mungkin saja dua-duanya benar: AS mencari biaya pengembangan fusi nuklir yang murah dan terjamin mutunya, sekaligus menolong para ilmuwan Rusia yang kini gajinya kalah dengan pendapatan sopir taksi. Ada lagi, membantu mengaktifkan reaktor nuklir di Institut Kurchatov itu, yang belakangan menganggur karena tak ada dana. Uluran kerja sama dari AS ini merupakan kebalikan dari sikap AS terhadap pengadaan perlengkapan untuk mesin-mesin rudal dan peralatan lain yang berkaitan dengan persenjataan. Pemerintah Amerika terang-terangan menghalangi pembelian itu untuk dua tujuan. Melumpuhkan persenjataan nuklir Rusia dan republik eks-Soviet yang lain dan mencegah senjata-senjata itu dibeli pihak lain. Selain soal senjata, AS juga mencemaskan bila para ahli senjata nuklir eks-Soviet bekerja untuk negara lain. Januari lalu Menteri Luar Negeri James Baker mengumumkan bahwa Amerika akan menyumbang US$ 25 juta pada sebuah institut di Rusia, untuk menjaga agar para ilmuwan nuklir di institut itu tak lari ke Libya, misalnya. Langkah AS tampaknya akan diikuti negara lain. Cina kabarnya sudah menjajaki untuk mengontrak ilmuwan eks-Soviet. Ini bukan kerja sama baru bagi Cina. Dulu, pada zaman awal Mao, kerja sama itu sudah pernah berlangsung. SI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus