Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri RI Sugiono menerima kunjungan Duta Besar Non-Residen Republik Tajikistan, Ardasher Qodiri, di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, pada Selasa, 4 Maret 2024. Pertemuan ini menegaskan komitmen penguatan kerja sama bilateral, khususnya kerja sama ekonomi bilateral, antara Indonesia dan Tajikistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan rilis resmi Kemlu, Sugiono menyambut peningkatan kunjungan pejabat tingkat tinggi kedua negara, termasuk kunjungan Perdana Menteri Tajikistan pada 10th World Water Forum di Bali Indonesia pada 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai investor terbesar dari kawasan Asia Tengah dengan total nilai investasi mencapai US$ 5 juta atau Rp81,5 miliar dalam lima tahun terakhir Sugiono berharap Tajikistan bisa tetap memperluas investasinya, khususnya di sektor hilirisasi industri mineral.
Kemlu mencatat langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto mengenai hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Sebagai langkah lebih lanjut, kedua belah pihak berharap dapat menandatangani sejumlah perjanjian yang dapat terus memfasilitasi penguatan kerja sama bilateral, baik di bidang politik maupun ekonomi.
Adapun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tajikistan, negara dengan penduduk sekitar 10 juta jiwa di Asia Tengah, telah terjalin selama 30 tahun.
Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan M. Fadjroel Rachman mengungkap sejumlah kerja sama yang telah terjalin antarnegara di sejumlah sektor.
"Hubungan diplomatik Indonesia dan Kazakhstan serta Tajikistan terus mengalami peningkatan, baik pada kerjasama ekonomi, sosial, politik, budaya, pendidikan dan pariwisata," kata Fadjroel saat menghadiri perayaan tahun baru 2025 di Wisma Indonesia Kazakhstan pada Selasa, 31 Desember 2024, dikutip dari rilis resmi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Astana.