Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Puluhan Mahasiswa Kazakhstan dan Tajikistan Wisuda di Indonesia

Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan mengaku bangga atas kemajuan hubungan budaya yang diupayakan melalui diplomasi pendidikan.

11 November 2024 | 02.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswi asal Tajikistan, Nafisa Nazarova Davlyatbekovna, mengikuti wisuda program Magister Manajemen di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 5 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keberhasilan Nafisa ini menambah daftar mahasiswa asal Kazakhstan dan Tajikistan yang telah menyelesaikan studi di Indonesia pada tahun ini. Beberapa mahasiswa Tajikistan penerima beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) lainnya adalah Azhurzoda Shahboz yang menempuh studi Magister Ilmu Lingkungan di Universitas Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, beberapa mahasiswa asal Kazakhstan penerima beasiswa KNB juga telah menyelesaikan studi di Indonesia. Di antaranya adalah Bolatbek Mukhtaruly, yang meraih gelar Magister Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY); Aizada Amanzholova, yang menyelesaikan Magister Desain di Universitas Telkom; serta Aisulu Zhakupova, yang meraih Magister Manajemen di Universitas Telkom. Mahasiswa Kazakhstan lainnya yang menerima beasiswa langsung dari UNY adalah Gulmira Tassygozhina, Magister Pendidikan, dan Bagdaulet Zhylzhas, Magister Pendidikan Administrasi Perkantoran.

Duta Besar RI untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Fadjroel Rachman, menyampaikan kebanggaannya atas perkembangan diplomasi pendidikan Indonesia di kedua negara tersebut.

“Kami bangga dan senang sudah puluhan mahasiswa Kazakhstan atau Tajikistan yang menyelesaikan pendidikan sarjana dan master di Indonesia. Demikian juga sebaliknya, tahun 2024 ini ada dua mahasiswa S1 dan 2 mahasiswa  Indonesia yang diwisuda di Kazakhstan.

Prioritas kami diplomasi pendidikan untuk memajukan hubungan budaya Indonesia dengan negara akreditasi, berjangka panjang dan berkelanjutan. Pengalaman mereka belajar dan hidup di negara setempat akan menjadi modal untuk berkontribusi dalam meningkatkan kerjasama kedua negara di segala bidang, khususnya dibidang sains, teknologi dan seni,” ujar Dubes Fadjroel seperti yang dilansir dalam pers rilis.

Nafisa Nazarova Davlyatbekovna menyatakan rasa senangnya dapat kuliah di Indonesia. “Yang menarik dari kuliah di Indonesia adalah semua orangnya ramah. Saya bisa belajar beragam budaya karena setiap daerah yang saya kunjungi selalu memiliki budaya berbeda. Juga makanannya saya suka, seperti Rendang, Soto Ayam, Nasi Goreng, Bebek Goreng. Bagi saya Semarang adalah rumah kedua saya,” ucap wisudawati yang pandai membuat Dadar Gulung ini.

Beberapa mahasiswa Tajikistan yang telah menyelesaikan studi di Indonesia sebelumnya aktif dalam kegiatan di Pusat Budaya KBRI Astana, seperti mengikuti Kursus Bahasa Indonesia dan kelas seni tari untuk mendapatkan pengalaman sebelum mendaftar beasiswa di Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus