Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SALISBURY - Polisi Inggris dilaporkan sudah mengetahui pelaku penyerangan dengan racun saraf Novichok terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya, Yulia. Seperti dilansir BBC, mengutip Press Association, polisi menduga beberapa warga Rusia yang terlibat dalam percobaan pembunuhan agen ganda Rusia-Inggris dan putrinya itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mereka telah diidentifikasi melalui kamera pengawas, pemeriksaan secara silang, dan membandingkan siapa saja yang masuk ke Inggris sekitar waktu kejadian," demikian sumber Press Association. "Mereka (para penyidik) yakin bahwa para tersangka adalah orang Rusia."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, ditemukan tidak sadar di atas sebuah bangku dekat pusat belanja di Kota Salisbury-sekitar 10 kilometer dari Amesbury, Inggris-pada Maret lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka diketahui diracuni menggunakan Novichok. Keduanya sudah pulih setelah mendapat perawatan intensif.
Insiden racun saraf Novichok tak berhenti. Pada awal Juli lalu, Dawn Sturgess, 44 tahun, meninggal setelah diracuni menggunakan racun saraf yang sama, di Amesbury, lokasi yang berdekatan dengan insiden Skripal. Pasangannya, Charlie Rowley, 45 tahun, juga diracuni pada 30 Juni lalu dan masih dirawat di rumah sakit.
Kepolisian Metropolitan Inggris, yang memimpin penyelidikan, menolak berkomentar. Belum diperoleh konfirmasi resmi perihal hasil penyelidikan ini.
Adapun Duta Besar Rusia untuk Inggris, Alexander Yakovenko, enggan berkomentar. Dia mengatakan, "Kami belum memiliki pernyataan resmi dari pihak Inggris. Saya ingin mendengar itu dari Scotland Yard atau dari Kantor Kementerian Luar Negeri." Scotland Yard adalah kepolisian yang bertanggung jawab atas keamanan wilayah di Kota London. "Banyak versi yang kami dengar di koran. Mereka tidak didukung oleh Kementerian Luar Negeri."
Philip Ingram, mantan perwira intelijen Angkatan Bersenjata Inggris dan ahli senjata kimia, mengatakan insiden ini adalah "serangan profesional" yang dirancang untuk mengirim "pesan politik". Dia mengatakan insiden ini terjadi dua pekan sebelum pemilihan umum di Rusia.BBC | REUTERS | SUKMA LOPPIES
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo