Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis, 26 September 2024, berpidato di hadapan Majelis Umum PBB. Ada beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi dalam pidatonya. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa otoritas Palestina harus melaksanakan yurisdiksi penuhnya di jalur Gaza dan semua penyeberangan perbatasan termasuk Rafah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abbas juga mengatakan bahwa visi otoritas untuk era pasca perang di Gaza termasuk mengizinkan bantuan bantuan ke Gaza, penarikan penuh Israel dari Gaza dan kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke rumah mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut, beberapa hal lagi yang disampaikan Mahmoud Abbas:
'Kami tidak akan pergi'
Abbas membuka pidatonya dengan langsung mengatakan bahwa warga Palestina tidak akan keluar dari Gaza. "Kami tidak akan pergi. Kami tidak akan pergi. Kami tidak akan pergi," katanya. "Palestina adalah tanah air kita. Ini adalah tanah ayah kami, kakek kami. Ini akan tetap menjadi milik kami."
"Dan jika ada yang pergi, itu adalah para perampas kemerdekaan."
Menyesalkan Tindakan AS yang “mendorong” Israel melanjutkan perang
Mahmoud Abbas mengatakan bahwa ia tidak mengerti mengapa Amerika Serikat "bersikeras menentang" Palestina.
"Kami menyesalkan bahwa Amerika Serikat, negara demokrasi terbesar di dunia, telah tiga kali menghalangi rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Israel untuk melakukan gencatan senjata," kata presiden Otoritas Palestina itu. "AS sendiri yang berdiri dan mengatakan, 'Tidak, pertempuran akan terus berlanjut."
Dia menambahkan bahwa hal ini hanya mendorong Israel untuk melanjutkan perang. "Selama AS mendukungnya, mengapa tidak terus berlanjut?"
Meminta Komunitas Internasional Jatuhkan Sanksi untuk Israel
Abbas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar bangunan dan infrastruktur di Gaza, kata Mahmoud Abbas, dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
"Siapa pun yang pergi ke Gaza, yang pernah mengenalnya sebelumnya, tidak akan mengenalinya lagi," kata pemimpin Otoritas Palestina itu. "Itu sudah tidak ada lagi. Tujuh puluh lima persen dari semua yang ada di Gaza telah hancur total."
"Masyarakat internasional harus segera menjatuhkan sanksi terhadap Israel."
Mengutuk Agresi Israel atas Lebanon
Mahmoud Abbas mengatakan bahwa orang-orang di Lebanon sedang mengalami "perang genosida". "Kami mengutuk agresi ini, dan kami menuntut agar agresi ini segera dihentikan," kata Abbas, presiden Otoritas Palestina.
Mengecam para pemukim sebagai 'gerombolan terorisme'
Mahmoud Abbas mengkritik pasukan Israel di bawah kepemimpinan PM Benjamin Netanyahu yang mendukung "gerombolan terorisme pemukim" karena menghancurkan ratusan rumah di wilayah Palestina yang diduduki dan merampas tanah. "Mereka membangun di mana-mana di Palestina," kata pemimpin Palestina itu tentang para pemukim.
AL JAZEERA | REUTERS