Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Inventor Korea Selatan Ciptakan Teknologi Mata Ketiga untuk Pecandu Smartphone

Seorang desainer industri Korea Selatan menciptakan perangkat bernama "Mata Ketiga" agar orang bisa aman berjalan sambil bermain smartphone.

5 Juni 2021 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Desainer industri Korea Selatan Paeng Min-wook menampilkan mata robot, yang disebut "The Third Eye" atau Mata Ketiga, di dahinya saat ia menggunakan ponselnya saat berjalan di jalan, di Seoul, Korea Selatan, 31 Maret 2021.[REUTERS/Minwoo Park]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang desainer industri Korea Selatan menciptakan perangkat bernama "Mata Ketiga" untuk orang yang kecanduan smartphone agar mereka bisa bermain ponsel tanpa menabrak obyek di depannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paeng Min-wook, 28 tahun, telah mengembangkan bola mata robot The Third Eye, yang dapat diikatkan ke dahi oleh pengguna ponsel obsesif sehingga mereka dapat menjelajahi internet ponsel tanpa cedera saat bepergian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perangkat membuka kelopak mata tembus pandang setiap kali merasakan kepala pengguna menunduk untuk melihat smartphone. Saat pengguna berada dalam jarak satu hingga dua meter dari rintangan, perangkat akan berbunyi bip untuk memperingatkan bahaya yang akan datang.

"Ini adalah tampilan masa depan umat manusia dengan tiga mata," kata Paeng, seorang pascasarjana dalam teknik desain inovasi di Royal College of Art dan Imperial College London, dikutip dari Reuters, 5 Juni 2021.

"Karena kita tidak bisa mengalihkan pandangan dari smartphone, mata ekstra akan dibutuhkan di masa depan," ujarnya.

Penemuan Paeng menggunakan sensor gyro untuk mengukur sudut miring leher pengguna dan sensor ultrasonik untuk menghitung jarak antara mata robot dan rintangan apa pun. Kedua sensor dihubungkan ke mikrokontroler papan tunggal sumber terbuka, dengan paket baterai.

Demonstrasi perangkat Paeng di Seoul minggu ini menarik perhatian orang yang lewat.

"Saya pikir dia tampak seperti alien dengan mata di dahinya," kata warga Seoul Lee Ok-jo. "Saat ini banyak anak muda kemungkinan mengalami kecelakaan saat menggunakan ponsel mereka. Ini akan baik untuk mereka."

Paeng mengatakan The Third Eye dimaksudkan sebagai peringatan, bukan solusi nyata bagi pecandu smartphone yang tidak memperhatikan kemana mereka pergi.

"Dengan menghadirkan solusi yang menyindir ini, saya berharap orang-orang akan menyadari parahnya kecanduan gawai mereka dan melihat kembali diri mereka sendiri," katanya saat mendemonstrasikan penggunaan "Mata Ketiga" The Third Eye dengan berjalan sambil bermain smartphone di sekitar Seoul.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus