Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

ISIS Rilis Foto 8 Pelaku Teror Bom di Sri Lanka, Siapa Mereka?

ISIS merilis foto 8 pelaku lapangan teror bom di Sri Lanka pada Minggu Paskah yang menewaskan 359 orang dan melukai 500 orang.

24 April 2019 | 17.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ISIS merilis foto 8 pelaku teror bom di 3 gereja dan 3 hotel di Sri Lanka pada Minggu Paskah, 21 April 2019 yang menewaskan 359 orang dan melukai sekitar 500 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - ISIS merilis foto 8 pelaku teror bom di Sri Lanka yang menewaskan 359 orang dan sedikitnya 500 orang terluka pada Minggu Paskah, 21 April 2019. Foto delapan orang itu ditayangkan di media propaganda ISIS, Amaq.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam foto itu, seorang pria tanpa cadar dan berdiri di tengah, merupakan otak dari teror bom di 3 gereja dan 3 hotel di Sri Lanka. Zahran Hashim, nama otak teror itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tujuh lainnya, yang berdiri dengan mengenakan cadar dan gamis sambil berpose menggengam pisau disebut sebagai pelaku lapangan.

Hashim dicurigai sebagai dalang dari National Tawheed Jama'ut (NTJ), kelompok Islam radikal di Sri Lanka, yang terlibat dalam serangan teror belakangan ini.

Hashim juga tercatat sebagai imam dan pengajar aktif di NTJ.

Hashim kerap menggunakan media sosial untuk menyebarkan kekerasan termasuk pesaing dirinya.

Video propagandanya telah dihapus oleh YouTube, karena secara terang-terangan mendukung ISIS dan menyebarkannnya.

Hal tersebut menimbulkan keresahan bagi Dewan Muslim Sri Lanka dengan detail ujaran kebencian dan radikalisme.

Di negaranya, NTJ diketahui gerakan Islam radikal. Meskipun tuduhan tersebut ada, intelijen meyakini serangan terstruktur tersebut tidak berdiri sendiri, yang berarti ISIS juga terlibat.

Saat ini tidak ada informasi yang jelas tentang keberadaan Hashim. Dalam laporannya, CNN menulis Hashim termasuk pelaku bom bunuh diri di Sri Lanka. Sedangkan Al Jazeera melaporkan, masih terlalu dini untuk memastikan kematian Hashim guna meredam isu Islamophobia yang berkembang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus