Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel menyatakan akan meningkatkan serangan udara terhadap gudang persenjataan canggih Suriah. Menurut sejumlah pejabat Israel pada Senin, 9 Desember 2024 yang dilansir dari Reuters, negara Zionis ini akan mempertahankan kehadiran pasukan terbatas di darat. Harapannnya dapat ancaman apa pun yang muncul akibat penggulingan presiden Bashar Al Assad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pejabat senior Israel mengatakan serangan udara akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Menteri Luar Negeri Gideon Saar mengatakan Israel tidak berminat mencampuri urusan internal Suriah. Israel hanya peduli dengan membela warga negaranya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itulah sebabnya kami menyerang sistem persenjataan strategis seperti senjata kimia yang tersisa atau rudal dan roket jarak jauh agar tidak jatuh ke tangan para ekstremis," kata Saar kepada wartawan di Yerusalem.
Jatuhnya Bashar Al Assad telah menyapu bersih benteng Iran yang merupakan musuh bebuyutan Israel. Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan militer akan menghancurkan senjata strategis berat di seluruh Suriah, termasuk rudal permukaan-ke-udara, sistem pertahanan udara, rudal permukaan-ke-permukaan, rudal jelajah, roket jarak jauh, dan rudal pesisir.
Israel menyerang negara-negara tetangganya setelah serangan Hamas pada Oktober 2023. Pasukan Israel telah membersihkan ranjau darat dan mendirikan penghalang baru di perbatasan antara Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan jalur demiliterisasi yang berbatasan dengan Suriah pada Oktober.
Pada Minggu pagi, militer mengatakan telah mengirim pasukan darat ke zona demiliterisasi, wilayah penyangga seluas 400 kilometer persegi yang dibuat berdasarkan Perjanjian Pemisahan Pasukan tahun 1974 dan diawasi oleh Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF).
Militer pada hari Senin menerbitkan foto pasukan komando Israel di wilayah Gunung Hermon Suriah. Saar mengatakan kehadiran pasukan sangat terbatas. "Pada dasarnya, pasukan berada di dekat perbatasan kami, terkadang beberapa ratus meter, terkadang satu atau dua mil," katanya. "Ini adalah langkah yang sangat terbatas dan sementara yang kami ambil demi alasan keamanan."
Sebelumnya pada Ahad, pengeboman Israel menargetkan area bandara militer Mezzeh di Damaskus dan target yang tidak ditentukan di dekat kota tersebut, kata pemantau yang berbasis di Inggris dan mengandalkan jaringan sumber di Suriah.
Pesawat-pesawat tempur Israel juga menargetkan beberapa lokasi di provinsi Daraa dan Quneitra di Suriah selatan, menurut observatorium tersebut. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Angkatan Udara Israel sebelumnya menyerang pabrik senjata kimia di Suriah menurut laporan media. Jerusalem Post melaporkan bahwa serangan tersebut dilatarbelakangi oleh kekhawatiran bahwa senjata yang dikembangkan pada masa pemerintahan Assad dapat jatuh ke tangan pemberontak.
Israel menyaksikan penggulingan pemerintahan Assad dengan campuran harapan dan kekhawatiran, ketika para pejabat mempertimbangkan konsekuensi dari salah satu perubahan strategis paling signifikan di Timur Tengah selama bertahun-tahun. Assad didukung selama perang saudara yang panjang di negara itu oleh Iran dan Rusia.