Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Israel akan menghentikan masuknya seluruh bantuan kemanusiaan ke Gaza dengan alasan Hamas menolak memperpanjang kesepakatan gencatan senjata tahap pertama. Gencatan senjata itu dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar dan Mesir yang berakhir pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor Perdana Menteri Israel mengunggah di X pada Minggu, 2 Maret 2025, perihal penghentian sementara masuknya bantuan kemanusiaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan berakhirnya kesepakatan gencatan senjata tahap 1 dan sejalan dengan penolakan hamas untuk menerima kerangka kerja Witkoff untuk melanjutkan perundingan yang sudah disepakati Israel, maka Perdana Menteri memutuskan mulai Pagi ini, seluruh bantuan kemanusiaan tidak boleh ada yang masuk Jalur Gaza,” demikian bunyi pernyataan kantor perdana menteri Israel, seperti dikutip dari CNN dan Russia Today.
Stasiun televisi Kan mewartakan Israel sangat yakin bantuan sudah cukup masuk ke Jalur Gaza dalam beberapa bulan terakhir. Witkoff adalah sebuah kerangka kerja yang disorongkan oleh utusan Amerika Serikat Steve Wikoff, yang mana gencatan senjata harus diperpanjang selama bulan Ramadan dan libur Paskah yang berlangsung sepanjang April.
Hamas menolak rencana Witkoff tersebut, dan lebih memilih untuk masuk ke fase gencatan senjata kedua. Gencatan senjata Israel Hamas dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar dan Mesir, yang seharusnya berlangsung tiga tahap, yang masing-masing berlangsung 42 hari.
Gencatan senjata tahap pertama diantaranya termasuk pertukaran tahanan. Sedangkan tahap kedua ditujukan untuk menghentikan permusuhan jangka panjang, pembebasan sisa sandera dan penarikan total tentara Israel dari Gaza. Adapun gencatan senjata tahap ketiga fokus pada pembangunan kembali Gaza di bawah pengawasan Mesir, Qatar dan PBB.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan pada stasiun televisi Al Araby pada Sabtu, 1 Maret 2025, belum ada pembicaraan yang dilakukan terkait gencatan senjata tahap kedua. Israel ragu memproses gencatan senjata tahap dua karena ingin semua sandera warga Israel bebas dulu, namun tetap membuat gencatan senjata tetap rapuh.