Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang melalui Kedutaan Besar Jepang di Jakarta pada 23 Juli 2024, melakukan serah terima renovasi gedung sekolah, pengadaan ruang kelas baru, ruang perpustakaan, toilet, serta peralatan ke Yayasan Darul Huda yang mengelola Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda, Desa Gadog, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Ini adalah Bantuan Hibah Grassroots untuk Keamanan Manusia dari Pemerintah Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara serah terima ini dihadiri Ohmichi Takuma, Sekretaris Kedua Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan Ali, Ketua Yayasan Darul Huda sebagai perwakilan dari pihak Indonesia. Proyek tersebut selesai dilaksanakan setelah penandatanganan oleh Jepang dengan Yayasan Darul Huda pada Desember 2019. Total dana yang dikucurkan untuk seluruh renovasi dan pembangunan ini sebesar 9,517,860 Yen (Rp988 juta).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda terletak di desa Gadog, salah satu daerah dengan pendapatan per kapita terendah di Kabupaten Cianjur. Dengan sekitar 85 persen siswa di sekolah tersebut berasal dari keluarga berpenghasilan rendah dan anak yatim.
Madrasah Ibtidaiyah Darul Huda telah memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak dari daerah tersebut sejak 1973. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ini, bangunan sekolah terancam runtuh karena usia bangunan yang sudah tua dan tidak cukup ruang kelas untuk jumlah siswa, sehingga satu ruang kelas digunakan bersama oleh dua kelas, sementara masjid terdekat milik yayasan harus digunakan sebagai ruang kelas.
Selain itu, hanya ada satu toilet untuk semua siswa dan guru di sekolah tersebut yang berjumlah 120 orang. Tidak ada perpustakaan dan ruang kesehatan, sehingga lingkungan pendidikan kurang memadai.
Untuk memperbaiki situasi tersebut, Jepang melalui proyek ini membantu Yayasan Darul Huda dengan merenovasi gedung sekolah, pengadaan tiga ruang kelas baru, perpustakaan, empat toilet dan peralatan sekolah. Selain itu, dilakukan pula renovasi satu ruang kelas menjadi ruang kesehatan.
Hasilnya, setelah diperbaiki, lingkungan pendidikan menjadi lebih aman dan nyaman, sehingga mengarah pada peningkatan jumlah calon siswa. Jumlah siswa meningkat sekitar 1,8 kali lipat dari sekitar 110 siswa sebelum adanya bantuan menjadi sekitar 200 siswa, sehingga memungkinkan sekolah untuk berkontribusi lebih banyak lagi dalam meningkatkan standar pendidikan di wilayah tersebut.
Pilihan editor: Kecolongan Drone Houthi, Israel Balas Serang Pelabuhan Al-Hudaydah di Yaman
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini