Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lawatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Filipina disambut dengan unjuk rasa keluarga Mary Jane Veloso. Mary Jane adalah terpidana mati kasus narkoba dari Filipina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua orang tua Mary Jane yaitu Celia dan Cesar Veloso serta kedua anaknya, menyampaikan permohonan kepada Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi. Mereka meminta agar Mary Jane yang telah dibui selama 14 tahun dibebaskan. Unjuk rasa berlangsung di Jembatan Mendiola di Manila pada Rabu, 10 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami meminta Presiden Marcos untuk mendiskusikan kasus putri kami dengan Widodo. Kami yakin dia dapat melakukan sesuatu terhadap kasus Mary Jane,” kata kedua orang tua Mary Jane.
Surat yang ditulis oleh ibu Veloso, Celia, dan ditujukan kepada Jokowi diantar langsung ke istana oleh seorang pengacara yang mewakili keluarga tersebut. “Saya memohon dan memohon kepada Anda untuk membantu membebaskan putri saya yang telah menderita tanpa dosa selama empat belas tahun,” kata Celia dalam suratnya.
“Hari ini adalah ulang tahun putri saya yang ke-39. Saya berharap dia akan dibebaskan.”
Surat terpisah dari keluarga yang ditujukan kepada Marcos berbunyi, "Anda adalah satu-satunya harapan kami."
Keluarga Mary Jane Veloso mengklaim bahwa dia pergi ke Indonesia untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Namun nahas ia malah ditipu oleh sindikat narkoba internasional untuk membawa heroin.
Baik Marcos maupun Jokowi tidak menyebutkan kasus Veloso dalam pidato mereka yang disampaikan kepada media setelah pertemuan keduanya. Tidak jelas apakah Mary Jane dibahas dalam pembicaraan mereka atau apakah Jokowi telah menerima surat tersebut.
Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Enrique Manalo mengatakan dia telah memperbarui permohonan grasi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Manalo sebelumnya meminta grasi untuk Mary Jane pada 2022.
Tahun lalu, Marcos mengatakan dia menyinggung kasus Mary Jane dengan Jokowi pada KTT Asean ke-42 yang diadakan di Indonesia.
MANILA TIMES
Pilihan editor: Papua Nugini Rusuh Akibat Gaji PNS Dipotong: 15 Orang Tewas, Penjarahan Meluas