Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jokowi ke Filipina Disambut Unjuk Rasa Keluarga Mary Jane, Minta Dibebaskan

Keluarga Mary Jane, terpidana mati kasus narkoba, meminta kepada Jokowi agar dibebaskan.

11 Januari 2024 | 18.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mary Jane merupakan warga negara Filipina yang ditangkap kepolisian di Bandara Adi Sutjipto pada 2010 lalu. Ia terbukti menyelundupkan heroin seberat 2,6 kilogram. Pada 2015 lalu, rencanya Mary akan dieksekusi di Nusakambangan. Namun, ia batal dieksekusi karena sedang ada penyelidikan terkait kasus yang melibatkan Mary di Filipina. Saat ini, Mary Jane masih menghuni Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lawatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Filipina disambut dengan unjuk rasa keluarga Mary Jane Veloso. Mary Jane adalah terpidana mati kasus narkoba dari Filipina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua orang tua Mary Jane yaitu Celia dan Cesar Veloso serta kedua anaknya, menyampaikan permohonan kepada Presiden Ferdinand Marcos Jr. dan Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi. Mereka meminta agar Mary Jane yang telah dibui selama 14 tahun dibebaskan. Unjuk rasa berlangsung di Jembatan Mendiola di Manila pada Rabu, 10 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami meminta Presiden Marcos untuk mendiskusikan kasus putri kami dengan Widodo. Kami yakin dia dapat melakukan sesuatu terhadap kasus Mary Jane,” kata kedua orang tua Mary Jane. 

Surat yang ditulis oleh ibu Veloso, Celia, dan ditujukan kepada Jokowi diantar langsung ke istana oleh seorang pengacara yang mewakili keluarga tersebut. “Saya memohon dan memohon kepada Anda untuk membantu membebaskan putri saya yang telah menderita tanpa dosa selama empat belas tahun,” kata Celia dalam suratnya.

“Hari ini adalah ulang tahun putri saya yang ke-39. Saya berharap dia akan dibebaskan.”

Surat terpisah dari keluarga yang ditujukan kepada Marcos berbunyi, "Anda adalah satu-satunya harapan kami."

Keluarga Mary Jane Veloso mengklaim bahwa dia pergi ke Indonesia untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Namun nahas ia malah ditipu oleh sindikat narkoba internasional untuk membawa heroin.

Baik Marcos maupun Jokowi tidak menyebutkan kasus Veloso dalam pidato mereka yang disampaikan kepada media setelah pertemuan keduanya. Tidak jelas apakah Mary Jane dibahas dalam pembicaraan mereka atau apakah Jokowi telah menerima surat tersebut.

Pada hari Selasa, Menteri Luar Negeri Enrique Manalo mengatakan dia telah memperbarui permohonan grasi dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Manalo sebelumnya meminta grasi untuk Mary Jane pada 2022.

Tahun lalu, Marcos mengatakan dia menyinggung kasus Mary Jane dengan Jokowi pada KTT Asean ke-42 yang diadakan di Indonesia.

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus