Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pasien di Kanada yang memilih suntik mati atau euthanasia mengalami kenaikan hingga berdampak pada proporsi mortality rate negara itu. Angka pasien yang ingin euthanasia dari satu orang menjadi 20 orang dan terus bertambah pada tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan Health Canada badan yang membantu secara medis euthanasia (MAID), pada 2023 jumlah pasien yang suntik mati sebanyak 15.343 orang atau tertinggi dalam sejarah Kanada. Angka itu menggambarkan kenaikan 15.8 persen dibanding 2022. Laporan yang dipublikasi pada Rabu, 11 Desember 2024, juga mengungkap jumlah orang yang mendaftar ingin suntik mati secara tahunan mengalami penurunan 31 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski jumlah orang yang mendaftar suntik mati mengalami penurunan, namun secara pengakuan warga Kanada banyak yang memilih opsi mengakhiri hidup mereka berdasarkan hukum nasional Kanada.
“Masih belum bisa disimpulkan apakah temuan ini menggambarkan stabilisasi angka pertumbuhan pada jangka panjang,” demikian laporan MAID.
Sedangkan data statistik pemerintah pusat Kanada memperlihatkan jumlah orang yang meminta bantuan untuk mengakhiri hidupnya pada 2023 sebanyak 4.7 persen dan 4.1 persen pada tahun sebelumnya. Lebih dari 95 persen kasus suntik mati dilakukan oleh pasien-pasien penyakit kronis yang sudah stadium akhir. Terbanyak yang meminta dilakukan euthanasia adalah pasien kanker. Sedangkan berdasarkan umur, rata-rata yang meminta bantuan suntik mati berusia lebih dari 77 tahun.
“Tersebarnya informasi soal MAID, populasi lansia, penyakit kronis, keyakinan pribadi dan penerimaan masyarakat, tersedianya praktisioner yang akan melakukan euthanasia – semua itu adalah faktor yang mempengaruhi angka rata-rata provision,” demikian laporan MAID.
Bantuan medis untuk mengakhiri hidup di Kanada adalah tindakan legal bagi orang-orang yang kondisi kesehatan tertentu. Namun dilaporkan pasien penderita Alzheimer dan demensia bisa mengajukan diri untuk euthanasia sebelum dampak penyakit itu semakin memburuk. Pada Februari 2024, Kanada sempat menunda rencana kontroversi yang membolehkan euthanasia bagi pasien penyakit mental setidaknya sampai 2027 agar memberikan waktu bagi layanan kesehatan negara mempersiakan rencana ini dengan sepatutnya. Sebab ada sejumlah tenaga medis professional yang mengutarakan kekhawatiran kalau ada tenaga medis yang belum terlatih dengan baik untuk menentukan apakah penyakit mental seseorang cukup memenuhi kualifikasi untuk euthanasia.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini