Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat tenggelamnya kapal kargo di lepas pantai timur laut Madagaskar bertambah menjadi 83 pada Rabu, 22 Desember 2021. Akibat cuaca buruk, pencarian lima penumpang yang hilang terpaksa dihentikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kapal kargo yang seharusnya hanya membawa barang itu, secara ilegal mengangkut penumpang sehingga kelebihan muatan. Akibatnya, air membanjiri ruang mesin sebelum kapal tenggelam pada Senin, kata Mamy Randrianavony, direktur operasi laut di Badan Pelabuhan Maritim dan Sungai (APMF) Madagaskar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lima puluh orang yang selamat telah ditemukan, kata APMF. Pencarian untuk lima penumpang yang hilang akan dilanjutkan.
Salah satu helikopter pencari yang membawa Jenderal Serge Gellé, yang mengepalai Gendarmerie nasional, jatuh di laut pada Senin malam. Gellé ditemukan hidup pada Selasa pagi setelah 13 jam, selama waktu itu ia menggunakan kursi pilot sebagai pelampung.
"Karena saya tidak bisa melawan ombak, saya tahu saya tidak akan bisa sampai ke daratan. Padahal saya sangat dekat. Saya tiba dalam jarak 500 meter, tetapi ombak mengirim saya kembali karena saya lelah," kata Gelle dalam video yang diposting oleh Gendarmerie.
"Saya bersyukur ada seorang nelayan. Tapi kano nelayan itu terlalu kecil. Jadi dia harus kembali untuk mendapatkan kano yang lebih besar. Jadi saya tinggal dua jam lagi di laut," kata Gellé dari sebuah rumah sakit di ibu kota Madagaskar.
Penumpang lain dari helikopter, seorang mekanik, juga ditemukan dalam keadaan hidup. Dua penumpang lainnya belum ditemukan.
Reuters