Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kapal Tanker Iran Disita Inggris karena Langgar Sanksi Minyak

Angkatan Laut Inggris mengamankan kapal tanker minyak Iran di Selat Gibraltar karena melanggar sanksi Uni Eropa dengan membawa minyak ke Suriah.

5 Juli 2019 | 08.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapal tanker minyak Grace 1 yang diduga membawa minyak mentah Iran ke Suriah terlihat di dekat Gibraltar, Spanyol, 4 Juli 2019. [Stephen McHugh via REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Inggris mengamankan kapal tanker minyak Iran di Selat Gibraltar karena melanggar sanksi Uni Eropa dengan membawa minyak ke Suriah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kapal tanker Grace 1 masuk ke wilayah Inggris di selatan Spanyol setelah berlayar memutar Afrika, mengambil rute Timur Tengah ke Mediterania, menurut laporan Reuters, 5 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil duta besar Inggris untuk menyampaikan protes. Teheran keberatan dan menyebut penyitaan kapalnya pada hari Kamis adalah tindakan ilegal.

Kapal Grace 1 yang mengibarkan bendera Panama dan terdaftar serta dikelola oleh sebuah perusahaan di Singapura.

Namun otoritas kelautan Panama mengatakan Grace 1 tidak lagi terdaftar di Panama sejak 29 Mei.

Penasihat keamanan nasional AS John Bolton mengatakan langkah Inggris adalah berita bagus.

"Amerika & sekutu kita akan terus mencegah rezim di Teheran & Damaskus mengambil untung dari perdagangan ilegal ini," kata Bolton di Twitter.

Data pengiriman menunjukkan bahwa kapal tanker itu membawa minyak Iran dimuat di lepas pantai Iran, meskipun dokumen-dokumennya mengatakan minyak itu berasal dari negara tetangga Irak.

Sementara Eropa telah melarang pengiriman minyak ke Suriah sejak 2011, Eropa tidak pernah menyita tanker di laut lepas. Berbeda dengan Amerika Serikat, Eropa tidak memiliki sanksi luas terhadap Iran.

Kapal tanker minyak Grace 1 yang diduga membawa minyak mentah Iran ke Suriah terlihat di dekat Gibraltar, Spanyol, 4 Juli 2019. [Stephen McHugh via REUTERS]

Pihak berwenang di Gibraltar tidak menyebut sumber minyak atau kepemilikan kapal ketika mereka menyitanya. Tetapi Iran mengklaim sebagai pemilik kapal itu, dan kemungkinan bahwa muatannya juga adalah milik Iran.

Negara-negara Eropa sejauh ini berusaha bersikap netral dalam konfrontasi yang meningkat antara Teheran dan Washington. Amerika Serikat membatalkan serangan udara terhadap Iran hanya beberapa menit sebelum serangan pada bulan lalu, sementara Iran mengumpulkan stok uranium yang diperkaya yang dilarang berdasarkan perjanjian nuklir 2015.

Pemerintah Gibraltar membeberkan alasan penyitaan kapal tanker Grace 1 membawa minyak mentah ke kilang Baniya di Suriah.

"Kilang itu adalah milik entitas yang dikenai sanksi Uni Eropa terhadap Suriah," kata Kepala Menteri Gibraltar Fabian Picardo. "Dengan persetujuan saya, agen pelabuhan dan penegak hukum kami meminta bantuan dari Marinir Kerajaan Inggris dalam melakukan operasi ini."

Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris Theresa May menyambut langkah Gibraltar yang menyita kapal tanker minyak Iran.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus