Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Swedia pada Kamis, 7 Juli 2022, melaporkan Swedia mengalami lonjakan kasus positif Covid-19. Tenaga kesehatan diperkirakan akan mengalami tekanan kerja salama musim panas ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Cukup banyak yang sakit meskipun kita di tengah-tengah musim panas. Kami juga melihat ada sedikit kenaikan jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan rumah sakit dan di rawat di ICU,” kata Menteri Kesehatan Swedia Lena Hallengren.
Untungnya, Hallengren meyakinkan pihaknya tidak melihat dampak kenaikan kasus Covid-19 ini seperti awal-awal pandemi Covid-19 terjadi. Kasus positif Covid-19 di Swedia masih sulit untuk dilacak karena tes virus corona masih dibatasi hanya untuk orang yang sudah membawa surat pengantar untuk melakukan tes.
Hanya saja, Kementerian Kesehatan Swedia memperkirakan kasus infeksi virus corona telah meningkat sebanyak 30 persen – 40 persen dalam beberapa pekan terakhir. Sebelum terjadi lonjakan beberapa pekan ini, kasus Covid-19 di Swedia sudah relatih rendah.
Karyawan berjalan di Bandara Internasional Arlanda yang terlihat sepi atas mewabahnya virus corona sehingga banyaknya penerbangan yang dibatalkan di Stockholm, Swedia, 12 Maret 2020. TT News Agency/ Fredrik Sandberg via REUTERS
Menteri Kesehatan Hallengren belum mau memberlakukan sejumlah larangan. Namun masyarakat disarankan untuk di rumah saja jika merasa tak enak badan.
Sebelumnya pada Kamis, 7 Juli 2022, ada 11 pasien Covid-19 yang dirawat di ICU. Jumlah itu jauh lebih sedikit dibanding 2020 yang ada lebih dari 500 pasien Covid-19 di rawat di ICU atau tercatat sebagai puncak penyebaran Covid-19 di negara itu.
Tingginya jumlah warga Swedia yang sudah suntik vaksin virus corona dan penyebaran varian omicron Covid-19 yang bergejala ringan, telah membuat Pemerintah Swedia menghapus sejumlah larangan Covid-19 pada musim panas ini.
Swedia keluar dari pandemi Covid-19 lewat cara meminta warganya secara sukarela mematuhi aturan, ketimbang memberlakukan lockdown.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.