Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kebakaran di Hawaii, Veteran Perang AS Sebut Lebih Buruk dari Perang Afghanistan

Seorang veteran perang AS membandingkan kebakaran di Hawaii dengan medan perang.

15 Agustus 2023 | 15.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemandangan puing-puing yang terbakar setelah kebakaran hutan menghancurkan kota bersejarah Lahaina, Maui, Hawaii, AS, 10 Agustus 2023. Hawai'i Department of Land and Natural Resources/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran di Hawaii yang melanda Pulau Maui telah menewaskan sedikitnya 99 orang. Tragedi ini merupakan kebakaran paling mematikan di AS selama satu abad terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jumlah korban tewas diperkirakan masih bertambah. Anjing pelacak mengais di tumpukan debu untuk mencari korban. Sementara keluarga masih menunggu dan berharap adanya kabar baik dari orang-orang yang mereka cintai, yang hilang dalam tragedi ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu korban selamat adalah David. Ia duduk di rumput di luar Stadion Peringatan Perang Maui. Ia biasanya menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola universitas Amerika, tetapi sekarang menampung ratusan orang yang mengungsi dari rumah mereka.

David adalah seorang veteran tentara tetapi tidak ada yang sebanding dengan trauma menyaksikan kebakaran hutan melanda rumahnya. "Saya telah melakukan tur ke Afghanistan dan Kuwait tetapi tidak pernah melihat yang seperti ini," katanya.

"Kamu bisa bersembunyi dari peluru, tapi kamu tidak bisa bersembunyi dari api."

Seperti banyak orang di Lahaina, David tidak siap menghadapi keganasan dan api yang berkobar begitu cepat. Dia melompat ke dalam mobil bersama teman-temannya tetapi mereka terjebak kemacetan lalu lintas, ketika banyak orang lainnya mencoba melarikan diri. "Asapnya sangat hitam dan tebal sehingga Anda bahkan tidak bisa melihat tangan Anda," katanya.

"Saya berkata, kita harus melompat keluar dari mobil dan lari karena lalu lintas tidak bergerak. Mereka tidak ingin keluar dari mobil. Saya lari menyelamatkan diri dan mereka tetap di dalam mobil. Tiga teman saya dalam satu mobil dan dua anjing mati. Saya melihat seorang teman mati di tanah seperti sepotong arang," katanya.

David telah tinggal di Maui selama 17 tahun. Dia tidak tahu bagaimana orang-orang yang selamat dari kebakaran akan pulih dari trauma.  "Mobil kami terbakar," katanya. "Teman-teman kami mati. Hewan-hewan mati. Semua orang mati."

Kebakaran di Hawaii telah menyebabkan setidaknya 99 korban jiwa. Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan jumlah korban jiwa pasti akan meningkat.

Untuk pertama kalinya, anjing pelacak tiba di Lahaina untuk memburu sisa-sisa manusia di tumpukan reruntuhan yang membara. "Jenazah yang kami temukan ada di dalam api yang melelehkan logam," kata Kepala Polisi John Pelletier. "Kami harus melakukan tes DNA cepat untuk mengidentifikasi mereka. Semua korban hanya dikenal sebagai John dan Jane Does."

Orang-orang yang belum mendapat kabar dari teman dan keluarga mereka sejak kebakaran, diminta segera melapor ke Pusat Bantuan Keluarga di Kahului, kota terbesar di pulau itu. Ace Yabas menunjukkan foto sembilan anggota keluarga yang hilang selama lima hari di ponselnya. Semua tinggal di Lahaina. "Kami sudah pergi ke kantor polisi, kami menelepon Palang Merah, mencari di mana pun kami dapat menemukan mereka, tapi tidak ada, nihil." Saya bertanya apakah dia mendapat bantuan dari otoritas mana pun untuk menemukan mereka?

Tim pencari dengan anjing-anjing mayat telah menyisir 25 persen dari zona kebakaran hutan Maui. Ratusan korban belum diteukan, sepekan setelah bencana.

Kebakaran di Hawaii meluas dipicu oleh angin yang berkecepatan hingga 80 mph (128 kph). Api menyebabkan panas menyala hingga suhu 1.000 derajat Fahrenheit atau sekitar 538 derajat C yang melesat dari padang rumput kering di luar kota ke kota resor bersejarah Lahaina pada Selasa pekan lalu.

SKY NEWS | REUTERS 

Pilihan Editor: Amerika Serikat Disebut Akan Ringankan Dakwaan Julian Assange

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus